AS Peringatkan Ancaman Nuklir Baru dari China
Sabtu, 04 Mei 2024 - 06:37 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menganggap rencana China mengerahkan reaktor nuklir terapung yang dapat menggerakkan fasilitas militer sebagai ancaman terhadap keamanan regional.
Ketakutan AS itu diungkap dalam laporan Washington Post pada Kamis (2/5/2024).
Setelah lebih dari satu dekade melakukan penelitian dan pengembangan, China dikatakan semakin dekat dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir terapung pertamanya.
Beijing telah menyatakan fasilitas tersebut dapat menyediakan listrik dan pemanas ke daerah-daerah terpencil, pulau-pulau, dan anjungan minyak dan gas lepas pantai.
Para pejabat AS mengklaim Beijing akan menggunakan reaktor terapung untuk memberi daya pada pangkalan militer di pulau-pulau buatan yang dibangunnya di Laut China Selatan.
Menurut AS, tindakan tersebut akan “mengganggu stabilitas” seluruh Asia-Pasifik.
“Tujuan penggunaan pembangkit listrik tenaga nuklir terapung oleh China mempunyai dampak potensial terhadap semua negara di kawasan ini,” ujar Laksamana John Aquilino, yang memimpin Komando Indo-Pasifik AS, seperti dikutip Washington Post.
Meskipun para pejabat AS mengatakan China masih perlu beberapa tahun lagi untuk mengerahkan pasukannya, kekhawatiran AS digambarkan sebagai hal yang “hebat.”
Ketakutan AS itu diungkap dalam laporan Washington Post pada Kamis (2/5/2024).
Setelah lebih dari satu dekade melakukan penelitian dan pengembangan, China dikatakan semakin dekat dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir terapung pertamanya.
Beijing telah menyatakan fasilitas tersebut dapat menyediakan listrik dan pemanas ke daerah-daerah terpencil, pulau-pulau, dan anjungan minyak dan gas lepas pantai.
Para pejabat AS mengklaim Beijing akan menggunakan reaktor terapung untuk memberi daya pada pangkalan militer di pulau-pulau buatan yang dibangunnya di Laut China Selatan.
Menurut AS, tindakan tersebut akan “mengganggu stabilitas” seluruh Asia-Pasifik.
“Tujuan penggunaan pembangkit listrik tenaga nuklir terapung oleh China mempunyai dampak potensial terhadap semua negara di kawasan ini,” ujar Laksamana John Aquilino, yang memimpin Komando Indo-Pasifik AS, seperti dikutip Washington Post.
Meskipun para pejabat AS mengatakan China masih perlu beberapa tahun lagi untuk mengerahkan pasukannya, kekhawatiran AS digambarkan sebagai hal yang “hebat.”
tulis komentar anda