China Uji Kapal Induk Tercanggih Fujian, Tandingan USS Gerald R Ford Amerika

Kamis, 02 Mei 2024 - 09:54 WIB
China uji coba laut perdana kapal induk tercanggihnya, Fujian. Fujian merupakan tandingan kapal induk nuklir terbesar AS, USS Gerald R Ford. Foto/Pu Haiyang/Xinhua
BEIJING - China telah memulai uji coba laut perdana kapal induk tercanggihnya, Fujian.

Fujian merupakan tandingan untuk kapal induk nuklir terbesar Amerika Serikat (AS) USS Gerald R Ford.

Fujian, kapal induk yang seluruhnya dirancang dan dibuat oleh China—yang ketiga di negara tersebut—meninggalkan dermaganya di Galangan Kapal Jiangnan pada 1 Mei 2024.

Dua kapal induk Republik Rakyat China lainnya adalah Shandong, yang dibangun di dalam negeri dan ditugaskan pada tahun 2019, dan Liaoning—kapal induk kelas Kuznetsov Soviet yang dibeli dari Ukraina setelah pecahnya Uni Soviet.





Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA-N) China mengatakan uji coba laut terhadap Fujian akan menilai keandalan dan stabilitas sistem propulsi dan tenaga listrik kapal tersebut.

"Kapal induk tersebut adalah salah satu perangkat keras militer paling penting," kata PLA-N China, seperti dikutip Sputnik, Kamis (2/5/2024).

China memiliki Angkatan Laut terbesar di dunia berdasarkan jumlah kapal. Namun, Angkatan Laut AS (USN) memimpin dalam hal kapal induk, dengan 11 armada kapal induk dan sembilan kapal serbu amfibi yang membawa pesawat.

Namun, para analis militer berspekulasi bahwa China bersiap untuk menutup kesenjangan tersebut.

8 Fakta tentang Kapal Induk Fujian



1. Kapal induk ini sepenuhnya dikembangkan dan dibangun di dalam negeri.

2. Bobotnya lebih dari 80.000 metrik ton, dengan panjang sekitar 316 meter dan balok lambung di permukaan air sekitar 39 meter.

3. Kapal induk ini mampu menampung 2.000 awak kapal dan 1.000 awak pesawat.

4. Kapal ini memiliki dek penerbangan datar dan lurus yang dilengkapi dengan fitur utama—ketapel elektromagnetik (EM) dan alat penahan.

5. Sistem peluncuran dan pemulihannya disebut CATOBAR (Catapult Assisted Take-Off But Arrested Recovery).

6. Ia memiliki tiga jalur ketapel dengan pelindung ledakan untuk meluncurkan pesawat dari dek penerbangan.

7. Propulsi Fujian diyakini didasarkan pada turbin uap konvensional dengan generator diesel.

8. Perkiraan kecepatan jelajahnya adalah 30–31 knot (56 km/jam).

Menurut laporan media China, Fujian dapat membawa sekitar 60 pesawat, termasuk 40 pesawat tempur, seperti J-15, helikopter anti-kapal selam, serta pesawat peringatan dini dan kendali udara.

Semua mata kini tertuju pada Fujian mengenai bagaimana kapal tersebut dapat bersaing dengan kapal induk terbaru AS, USS Gerald R Ford.

Meskipun kapal induk AS ini memiliki panjang 333 meter, bobot 100.000 ton dan bertenaga nuklir dibandingkan dengan kapal bertenaga konvensional Fujian, ada beberapa aspek yang diklaim kapal China tersebut lebih unggul.

Fitur utama Fujian—tiga ketapel elektromagnetik dan alat penahannya—setara dengan Ford. Namun kapal Fujian digambarkan memiliki ketapel EM arus searah, dilaporkan lebih hemat energi dan lebih mudah diintegrasikan dengan perangkat penyimpanan energi dibandingkan empat ketapel arus bolak-balik milik kapal induk AS.

Jangkauan tempur yang lebih besar diharapkan memberikan PLAN kemampuan “blue water” untuk kendali wilayah maritim jangka panjang.

Kemampuan baru ini akan muncul pada saat meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan, ketika Beijing dihadapkan dengan meningkatnya "serangan" dari Amerika dengan dalih narasi “ancaman China”.

Sebagai bagian dari program militerisasi pimpinan AS yang menargetkan wilayah tersebut, Washington telah memperkuat penempatannya di Asia-Pasifik, dengan mengandalkan sekutunya termasuk Jepang, Australia, dan Filipina.

Upaya Washington untuk meningkatkan pengaruhnya di Asia-Pasifik telah berulang kali dikecam oleh Beijing, yang menganggapnya sebagai “campur tangan” AS di wilayah tersebut.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More