Polandia Ramal Nasib Buruk Rusia Jika Berani Serang NATO

Selasa, 30 April 2024 - 07:53 WIB
Polandia ramalkan nasib buruk Rusia jika Presiden Vladimir Putin berani menyerang NATO. Foto/REUTERS
WARSAWA - Warsawa telah mengeluarkan ramalan nasib buruk Rusia jika Presiden Vladimir Putin berani menyerang Polandia, negara anggota NATO.

Dalam wawancara dengan surat kabar Jerman; Bild, Menteri Luar Negeri Polandia Radosław Sikorski mempertimbangkan kemungkinan negaranya diserang Rusia di masa depan.

Sebelumnya, para pejabat Moskow secara teratur melontarkan ancaman bahwa Rusia akan menyerang anggota NATO sebagai respons atas bantuan militer yang mereka berikan kepada Ukraina dalam perang yang sedang berlangsung.



Militer Polandia selama perang Moskow-Kyiv mengatakan bahwa rudal jelajah Rusia yang ditembakkan ke Ukraina barat telah memasuki wilayah udaranya.



Sikorski mengatakan dirinya tidak akan terkejut sama sekali jika Rusia menyerang Polandia, namun pada akhirnya Mosko akan kalah karena jauh lebih lemah dibandingkan Barat.

“Rusia telah menyerang Polandia berkali-kali dalam 500 tahun sejarah kami,” katanya, seperti dikutip dari Newsweek, Selasa (30/4/2024).

“Tetapi dalam skenario ini, Rusia akan kalah, karena kami, Barat, jauh lebih kuat dibandingkan Rusia," katanya lagi.

“Ukraina tidak berjuang sendirian. Berbeda dengan apa yang sering terjadi di masa lalu, kami tidak akan berjuang sendirian,” lanjut Sikorski.

Dia menekankan pentingnya Ukraina memenangkan perang yang sedang berlangsung, yang dimulai setelah Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke negara tersebut pada Februari 2022.

“Kita punya pilihan: apakah kita memiliki tentara Rusia yang kalah di luar perbatasan Ukraina atau tentara Rusia yang menang di perbatasan dengan Polandia. Dan apa yang akan dilakukan Putin saat ini adalah apa yang dilakukan [diktator Nazi Adolf] Hitler terhadap Cekoslowakia; dia akan mengambil industri dan masyarakat di Ukraina dan memobilisasi mereka untuk terus maju,” kata Sikorski.

“Lebih baik menghentikan Putin di Ukraina, 500 hingga 700 kilometer (310 hingga 435 mil) sebelah timur dari sini.”

Ketika diminta untuk mempertimbangkan apakah anggota NATO mungkin akan diserang oleh Rusia di masa depan, Sikorski mengatakan: "Para politisi Jerman tampaknya menerima bahwa Rusia hanya akan siap dalam waktu empat atau lima tahun—dan pada saat itu, Jerman juga akan siap.”

“Tapi masalahnya, sebelum Rusia sampai ke Jerman, Rusia harus melalui beberapa negara lain,” imbuh Sikorski.

Putin pada bulan Maret menolak segala gagasan bahwa negaranya akan melancarkan serangan terhadap anggota NATO.

“Pernyataan mereka tentang dugaan niat kami untuk menyerang Eropa setelah Ukraina adalah omong kosong belaka,” kata Putin, sambil mencatat bahwa anggaran pertahanan Washington lebih dari 10 kali lipat anggaran pertahanan Moskow.

“Mengingat hal itu, apakah kami akan melancarkan perang melawan NATO? Itu adalah sebuah ocehan.”

Sentimen ini juga disampaikan oleh Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada 26 April. Dia mengatakan Rusia tidak pernah memiliki rencana untuk menyerang anggota aliansi militer NATO.

"Federasi Rusia tidak pernah mengancam NATO. Kami tidak memiliki kepentingan geopolitik atau militer untuk menyerang negara-negara blok tersebut. Kami hanya melindungi rakyat kami di wilayah bersejarah kami," kata Shoigu dalam pertemuan di Astana, Kazakhstan.

"Rusia selalu melakukan upaya maksimal untuk menjaga stabilitas strategis dan keseimbangan kekuatan di dunia,” imbuh Shoigu.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More