Penyebab Iran Jadi Negara Islam Syiah, Terkait Pendiri Dinasti Safawiyah Pertama

Senin, 29 April 2024 - 14:49 WIB
Iran, negara dengan mayoritas Muslim Syiah. Foto/REUTERS
JAKARTA - Penyebab Iran menjadi negara Islam Syiah ini masih berkaitan dengan kemunculan tokoh pendiri Syiah yang pertama. Karena dalam sejarah awal Islam, hampir seluruh wilayah Timur Tengah didonimasi oleh Islam Sunni.

Islam memasuki Iran ketika negara tersebut masih berbentuk Kerajaan Persia sepanjang tahun 637–651. Penaklukkan Muslim ini sekaligus menyebabkan berakhirnya Kekaisaran Sasan yang telah berkuasa sejak tahun 224.

Kekaisaran Sasanian menggantikan Kekaisaran Parthia dan menjadikan Persia kembali sebagai kekuatan utama pada zaman kuno bersama dengan musuh bebuyutannya, Kekaisaran Romawi.



Setelah penaklukan Muslim, terjadi pergerakan penduduk yang lambat namun stabil menuju Islam, meskipun ada perlawanan yang cukup besar, dengan kaum bangsawan dan penduduk kota menjadi yang pertama masuk Islam, dan diikuti oleh kaum tani dan dehqan, atau raja pemilik tanah.

Hingga pada akhirnya di abad ke-10, mayoritas penduduk Persia telah memeluk agama Islam. Pada saat itu Islam Sunni mendominasi Iran dari abad ke-7 hingga abad ke-15.

Penyebab Iran Jadi Negara Islam Syiah



Setelah Islam Sunni cukup lama menguasai Tanah Arab, muncullah dinasti Safawi yang menjadikan Syiah sebagai agama negara. Mereka secara agresif melakukan dakwah dengan cara memaksa.

Sebenarnya kaum Syiah telah ada di Iran sejak masa awal Islam, para penulis empat kitab hadits Syiah adalah orang Iran pada era pra-Safawi dan terdapat satu dinasti Syiah yang tinggal di sebagian Iran pada abad kesepuluh dan abad kesebelas.

Meskipun Sunni berhasil mendominasi wilayah ini selama kurang lebih sembilan abad, kecenderungan Syiah di antara banyak Sunni di negeri ini rupanya mendapat dukungan besar dari kelompok Syiah Imami, dan Syiah Zaidī. Mereka juga mendapat dukungan dari wilayah Najaf dan Hillah.

Hingga pada tahun 1500 Safavid Shah Ismail I melakukan penaklukan Iran dan Azerbaijan dan memulai kebijakan pemaksaan perpindahan agama Muslim Sunni ke Islam Syiah.

Shah Ismail I merupakan pendiri dan syah pertama Safawi Iran, yang memerintah dari tahun 1501 hingga 1524. Pada masanya ini Iran menjadi salah satu kerajaan paling kuat pada masanya.

Pada masa itu juga banyak pengikut Islam Sunni yang dibunuh. Ketika Shah Ismail I menaklukkan Irak , Dagestan, Anatolia Timur, dan Armenia, ia juga dengan paksa mengubah agama atau memerangi Muslim Sunni.

Penindasan dan pemaksaan pindah agama terhadap warga Sunni yang terus berlanjut selama dua abad berikutnya inilah yang membuat Iran dan Azerbaijan kini menjadi negara yang mayoritas penduduknya Syiah.

Pemerintahan Safawi awalnya didasarkan pada legitimasi politik dan agama, dengan Syah sebagai raja sekaligus khalifah. Dengan terkikisnya otoritas politik pusat Safawi pada pertengahan abad ke-17, kekuasaan ulama Syiah dalam urusan sipil seperti hakim, administrator, dan pejabat pengadilan, mulai tumbuh, dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Menurut filsuf Syiah, Mortaza Motahhari, mayoritas orang Iran beralih ke Islam Syiah sejak periode Safawi dan seterusnya.

Tidak dapat dipungkiri jika lingkungan di Iran lebih mendukung berkembangnya Islam Syiah dibandingkan dengan wilayah Muslim lainnya. Islam Syiah tidak menembus negeri mana pun sejauh yang bisa dilakukan secara bertahap di Iran.

Seiring berjalannya waktu, kesiapan masyarakat Iran untuk mengamalkan Islam Syiah semakin hari semakin meningkat. Kaum Safawi yang menjadikan Iran sebagai benteng spiritual Syiah melawan serangan gencar yang dilancarkan Islam Sunni, dan tradisi budaya Persia.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More