5 Konflik China dan AS yang Sulit Tercapai Titik Temunya
Sabtu, 27 April 2024 - 22:22 WIB
2. Taiwan
Foto/AP
Diplomat utama China, Wang Yi, mengatakan AS tidak boleh melanggar “garis merah” yang mencakup kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan – sebuah rujukan yang jelas terhadap Taiwan, pulau yang diklaim China sebagai miliknya, dan Laut China Selatan yang disengketakan.
Invasi Rusia ke Ukraina telah menimbulkan kekhawatiran bahwa China mungkin akan berani mengambil tindakan melawan Taiwan, yang menurut hukum diwajibkan oleh AS untuk menyediakan sarana untuk mempertahankan diri.
Presiden Joe Biden, yang bertemu Xi Jinping pada bulan November di San Francisco, mengatakan Washington tidak mendukung kemerdekaan Taiwan, namun telah mengecewakan Beijing karena terkesan menyarankan Taiwan akan mempertahankan pulau itu jika diserang.
Menggarisbawahi perselisihan tersebut, beberapa jam sebelum Blinken mendarat di China pada hari Rabu, Biden menandatangani rancangan undang-undang yang mencakup USD8 miliar untuk melawan kekuatan militer China, serta miliaran bantuan pertahanan untuk Taiwan dan USD61 miliar untuk Ukraina.
3. Perang Dagang
Foto/AP
China dan Amerika Serikat adalah dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia dan masih memiliki hubungan dagang yang kuat. Hal ini dipengaruhi oleh kekhawatiran AS mengenai besarnya defisit perdagangan dengan China, penerapan pembatasan perdagangan barang yang dapat memperkuat militer China oleh Washington, dan upaya untuk mendiversifikasi rantai pasokan dari China sejak pandemi COVID-19.
Wang mengatakan AS telah mengambil tindakan “tanpa henti” untuk menekan perekonomian, perdagangan, ilmu pengetahuan dan teknologi China, dan menyamakan langkah-langkah tersebut dengan pembatasan. Xi menegaskan kembali kekhawatiran Beijing bahwa AS menekan pembangunan ekonominya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda