Daftar Jenderal Myanmar yang Hilang atau Dieksekusi akibat Perang Saudara
Jum'at, 26 April 2024 - 18:45 WIB
Mereka yang dihukum adalah Brigjen Moe Kyaw Thu, komandan komando militer Laukkai, yang dilaporkan memimpin pembicaraan penyerahan diri dengan MNDAA, dan Brigjen Tun Tun Myint, kepala Komando Timur Laut yang mengetuai badan administratif Kokang selama tahap awal Operasi 1027 pada bulan November.
Sejak awal operasi, militer telah kehilangan kendali atas sekitar 30 kota, beberapa ratus pangkalan dan pos terdepan, termasuk pusat komando, dan beberapa penyeberangan perbatasan penting dengan China.
Namun jatuhnya Kokang, dan runtuhnya posisi militer di Negara Bagian Shan bagian utara, merupakan kemunduran yang paling signifikan.
Selama penyerahan Komando Operasi Regional di Laukkai, hampir 2.400 tentara Myanmar menyerahkan senjata mereka.
Ini dilaporkan sebagai penyerahan senjata terbesar dalam sejarah angkatan bersenjata Myanmar.
Dengan menyerahkan senjata, para tentara diizinkan melakukan perjalanan yang aman ke Lashio, 186 kilometer ke arah barat daya, bersama dengan keluarga mereka.
Menurut The Irrawaddy, keenam jenderal tersebut kemudian diterbangkan dengan helikopter militer ke Lashio, di mana mereka ditahan di markas Komando Timur Laut untuk diinterogasi.
Mereka kemudian diterbangkan untuk menghadapi pengadilan militer di Naypyidaw, sementara perwira junior dipromosikan untuk menggantikan mereka.
Chindwin News mengutip laporan yang belum dikonfirmasi bahwa pemimpin junta Jenderal Senior Min Aung Hlaing “sangat marah melihat enam brigadir jenderal mengadakan makan malam bersama di kota Laukkai” setelah penyerahan diri.
Foto tersebut telah disebarluaskan di media sosial oleh MNDAA dan organisasi media afiliasinya.
Sejak awal operasi, militer telah kehilangan kendali atas sekitar 30 kota, beberapa ratus pangkalan dan pos terdepan, termasuk pusat komando, dan beberapa penyeberangan perbatasan penting dengan China.
Namun jatuhnya Kokang, dan runtuhnya posisi militer di Negara Bagian Shan bagian utara, merupakan kemunduran yang paling signifikan.
Selama penyerahan Komando Operasi Regional di Laukkai, hampir 2.400 tentara Myanmar menyerahkan senjata mereka.
Ini dilaporkan sebagai penyerahan senjata terbesar dalam sejarah angkatan bersenjata Myanmar.
Dengan menyerahkan senjata, para tentara diizinkan melakukan perjalanan yang aman ke Lashio, 186 kilometer ke arah barat daya, bersama dengan keluarga mereka.
Menurut The Irrawaddy, keenam jenderal tersebut kemudian diterbangkan dengan helikopter militer ke Lashio, di mana mereka ditahan di markas Komando Timur Laut untuk diinterogasi.
Mereka kemudian diterbangkan untuk menghadapi pengadilan militer di Naypyidaw, sementara perwira junior dipromosikan untuk menggantikan mereka.
Chindwin News mengutip laporan yang belum dikonfirmasi bahwa pemimpin junta Jenderal Senior Min Aung Hlaing “sangat marah melihat enam brigadir jenderal mengadakan makan malam bersama di kota Laukkai” setelah penyerahan diri.
Foto tersebut telah disebarluaskan di media sosial oleh MNDAA dan organisasi media afiliasinya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda