7 Fakta Genosida Rwanda yang Sudah Berlalu 30 Tahun

Kamis, 25 April 2024 - 18:40 WIB
Genosida Rwanda memiliki banyak sejarah kelam. Foto/AP
LONDON - Sudah tiga dekade sejak genosida di Rwanda pada bulan April 1994 ketika anggota kelompok etnis mayoritas Hutu membunuh sekitar 800.000 minoritas Tutsi, Hutu moderat, dan anggota kelompok etnis ketiga, Twa, dalam salah satu episode paling kelam dalam sejarah dunia.

Kombinasi dari favoritisme era kolonial terhadap Tutsi yang membuat marah kelompok lain, lanskap media yang siap menyebarkan kebencian, dan lambatnya komunitas internasional dalam menanggapi krisis, semuanya menjadi faktor yang memicu terjadinya genosida.

Pembunuhan terus terjadi di Afrika Timur, yang berujung pada perang saudara dan kekerasan yang terus berlanjut di negara tetangga, Republik Demokratik Kongo (DRC).

7 Fakta Genosida Rwanda yang Sudah Berlalu 30 Tahun

1. Dipicu Konflik Suku Hutu dan Tutsi



Foto/AP



Melansir Al Jazeera, Ketegangan sudah terjadi antara Hutu dan Tutsi sebelum April 1994.

Suku Tutsi, yang merupakan 8,4 persen dari populasi menurut sensus tahun 1991, diyakini secara genealogis lebih dekat dengan orang kulit putih Eropa berdasarkan teori-teori ilmiah yang kini dibantah dan disukai di bawah kolonialisme Belgia.

Suku Hutu berjumlah 85 persen dari populasi, namun dalam praktiknya mereka tidak dapat mengakses pendidikan dan peluang ekonomi seperti yang dimiliki oleh penguasa Tutsi.

“Apa yang dipahami secara umum dari para sejarawan adalah bahwa orang Belgia menggunakan Tutsi sebagai wakil mereka dalam memerintah negara, dan itulah mengapa mereka mendapat hak istimewa,” kata Lennart Wohlgemuth, peneliti dan mantan profesor di Universitas Gothenburg di Swedia.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More