Arti Gelar Ayatollah yang Biasa Disematkan untuk Pemimpin Tertinggi Iran
Kamis, 25 April 2024 - 16:01 WIB
Mengutip Iran Primer, istilah ini berasal dari Islam Syiah yang pengikutnya percaya bahwa ada dua belas imam keturunan Nabi Muhammad yang mewarisi otoritas politik dan agamanya.
Namun, karena tidak adanya imam ke-12, Khomeini berpendapat otoritas imam yang hilang dapat dijalankan oleh pemimpin tertinggi yang dipilih dari kalangan ulama. Hal inilah yang menjadikan sosok sepertinya berhak menjadi Pemimpin Tertinggi Iran.
Menurut Konstitusi Iran, Pemimpin Tertinggi bertanggung jawab menentukan arah kebijakan negara. Pemimpin Tertinggi juga menjadi panglima tertinggi angkatan bersenjata dan mengendalikan operasi intelijen hingga menyatakan perang atau perdamaian.
Lebih jauh, Pemimpin Tertinggi mempunyai kekuasaan untuk menunjuk dan memberhentikan para pemimpin peradilan, jaringan radio dan televisi negara, serta komandan tertinggi Korps Garda Revolusi Islam. Satu lagi, mereka juga menjabat seumur hidupnya.
Demikianlah ulasan mengenai arti dari gelar ‘Ayatollah’ yang biasa disematkan kepada pemimpin tertinggi di Iran.
Namun, karena tidak adanya imam ke-12, Khomeini berpendapat otoritas imam yang hilang dapat dijalankan oleh pemimpin tertinggi yang dipilih dari kalangan ulama. Hal inilah yang menjadikan sosok sepertinya berhak menjadi Pemimpin Tertinggi Iran.
Menurut Konstitusi Iran, Pemimpin Tertinggi bertanggung jawab menentukan arah kebijakan negara. Pemimpin Tertinggi juga menjadi panglima tertinggi angkatan bersenjata dan mengendalikan operasi intelijen hingga menyatakan perang atau perdamaian.
Lebih jauh, Pemimpin Tertinggi mempunyai kekuasaan untuk menunjuk dan memberhentikan para pemimpin peradilan, jaringan radio dan televisi negara, serta komandan tertinggi Korps Garda Revolusi Islam. Satu lagi, mereka juga menjabat seumur hidupnya.
Demikianlah ulasan mengenai arti dari gelar ‘Ayatollah’ yang biasa disematkan kepada pemimpin tertinggi di Iran.
(sya)
tulis komentar anda