Israel Bisa Gunakan Konflik Iran sebagai Pengalih Perhatian untuk Duduki Gaza
Kamis, 25 April 2024 - 15:15 WIB
Artikel yang diterbitkan pada Rabu menggambarkan “teror yang belum pernah terjadi sebelumnya” yang terus menghantui warga Palestina di kamp pengungsi Nur Shams di Tulkarem, hanya dua hari setelah tentara Israel menyelesaikan invasi selama 52 jam ke kamp tersebut.
Menurut artikel tersebut, pasukan Israel membunuh 14 warga Palestina. Seorang warga mengatakan ini bukan kali pertama penjajah Israel menggerebek Nur Shams.
“Namun kali ini berbeda karena kali ini mereka menggunakan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam penggerebekan tersebut,” ujar seorang warga.
“Pasukan Israel (IDF) adalah kekuatan yang sangat brutal, kekuatan teroris, yang disetujui pemerintah dan disetujui AS. Dan fakta bahwa ini adalah teror yang belum pernah terjadi sebelumnya sungguh mengerikan bagi saya. Dan membacanya, mereka membunuh beberapa warga Palestina,” ungkap Fantina.
“Penggerebekan itu berlangsung beberapa hari. Mereka melibas rumah-rumah dan apa pun, toko, bisnis. Hanya menakuti orang, membunuh orang dan mempersulit mereka untuk melanjutkan hidup,” pungkas dia.
Menurut artikel tersebut, pasukan Israel membunuh 14 warga Palestina. Seorang warga mengatakan ini bukan kali pertama penjajah Israel menggerebek Nur Shams.
“Namun kali ini berbeda karena kali ini mereka menggunakan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam penggerebekan tersebut,” ujar seorang warga.
“Pasukan Israel (IDF) adalah kekuatan yang sangat brutal, kekuatan teroris, yang disetujui pemerintah dan disetujui AS. Dan fakta bahwa ini adalah teror yang belum pernah terjadi sebelumnya sungguh mengerikan bagi saya. Dan membacanya, mereka membunuh beberapa warga Palestina,” ungkap Fantina.
“Penggerebekan itu berlangsung beberapa hari. Mereka melibas rumah-rumah dan apa pun, toko, bisnis. Hanya menakuti orang, membunuh orang dan mempersulit mereka untuk melanjutkan hidup,” pungkas dia.
(sya)
tulis komentar anda