Korea Utara: Medan Perang di Ukraina Jadi Kuburan Senjata AS dan NATO

Rabu, 24 April 2024 - 10:00 WIB
Tank Leopard 2 dan Bradley di antara persenjataan Ukraina yang dihancurkan pasukan Rusia. Foto/kemhan rusia
PYONGYANG - Medan perang di Ukraina telah lama menjadi “kuburan” berbagai persenjataan yang dibanggakan Amerika Serikat (AS) dan NATO.

Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara yang bertanggung jawab atas urusan Rusia Im Chon Il mengungkapkan hal itu pada Rabu (24/4/2024).

“Medan perang Ukraina telah lama menjadi ‘kuburan’ berbagai persenjataan yang dibanggakan oleh AS dan NATO,” ujar pejabat itu dalam pernyataan yang diterbitkan kantor berita pemerintah Korea Utara, KCNA.



Wakil menteri luar negeri tersebut menambahkan rancangan undang-undang tambahan dengan hampir USD61 miliar pendanaan terkait Ukraina, yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS pada hari Sabtu, “hanyalah obat yang menenangkan untuk sejenak mendukung (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelensky yang dicekam ketakutan akibat posisinya yang semakin memburuk di medan perang dan membuatnya miring ke arah kincir angin."

Pejabat Korea Utara juga menyebut Zelensky sebagai "bintang yang memerankan perannya dengan baik sesuai dengan naskah film yang ditulis AS, bukan presiden suatu negara."

Dia menambahkan, pernyataan Zelensky tentang keinginannya melanjutkan perlawanan terhadap Rusia "tidak bisa tidak dipandang sebagai histeria belaka dari 'Don Quixote di abad ke-21' yang sama sekali tidak peduli dengan lawannya."



Wakil menteri luar negeri tersebut juga mengatakan, “Bantuan militer AS apa pun ke Ukraina tidak akan pernah bisa menghalangi kemajuan tentara dan rakyat Rusia yang heroik yang melakukan perang suci demi menjaga hak kedaulatan dan keamanan negara mereka."

Sabtu lalu, Dewan Perwakilan Rakyat AS mengesahkan rancangan undang-undang bantuan sebesar USD61 miliar untuk Ukraina dan rancangan undang-undang yang mengatur penyitaan aset kedaulatan Rusia yang dibekukan.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More