Mengapa Sanksi Baru AS terhadap Iran Tak Akan Bermanfaat?

Kamis, 18 April 2024 - 16:01 WIB
Pengunjung melihat model Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Bushehr dalam pameran di Teheran, Iran. Foto/AP
TEHERAN - Sanksi tambahan terhadap Iran tidak akan mengubah apa pun dalam hubungan Teheran dengan negara-negara Barat karena kesenjangan antara Iran dan Barat “tidak akan tumbuh lebih besar lagi,” menurut analis politik Hossein Askari kepada Sputnik.

“Amerika Serikat (AS) akan menjatuhkan sanksi baru terhadap program rudal dan drone Iran dalam beberapa hari mendatang,” ungkap Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan.

Sanksi tersebut juga akan menargetkan Kementerian Pertahanan Iran dan Korps Garda Revolusi Islam di negara tersebut, menurut Sullivan.



Dia menambahkan, tindakan pembatasan tersebut diberlakukan sehubungan dengan serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel akhir pekan lalu.

“Menerapkan sanksi tambahan terhadap Iran tidak masuk akal karena Republik Islam sangat terkena sanksi sehingga tindakan seperti itu hampir tidak menghasilkan apa-apa,” ungkap Profesor Hossein Askari, analis politik dan profesor emeritus bisnis internasional dan hubungan internasional Iran di GW School of Business pada Sputnik.

“Ini bagi para politisi lebih untuk menunjukkan mereka melakukan sesuatu daripada mengakui isolasi terhadap Iran telah jadi bencana,” papar Askari.



Dia menjelaskan, “Pihak berwenang Iran telah menyadari mereka hidup di dunia di mana mereka harus kuat dan mandiri secara militer."

Ketika ditanya bagaimana sanksi baru ini akan mempengaruhi hubungan Iran dengan negara-negara Barat, pakar tersebut mencatat, “Iran telah mengabaikan Barat setidaknya untuk dekade berikutnya.”

“Teheran tidak mempercayai Barat dan kesenjangan antara Iran dan Barat tidak akan semakin besar,” ungkap analis tersebut, sambil menunjuk pada “Bias AS dan Eropa dalam membela kejahatan Israel terhadap Palestina dan menyerang segala yang dilakukan Iran."

“Pers Barat telah melupakan serangan Israel terhadap konsulat Iran yang menewaskan 11 orang, namun kemudian menyoroti respons Iran yang dirancang untuk memperingatkan Israel dan tidak membunuh siapa pun.

Barat semakin kehilangan kredibilitasnya dari hari ke hari. Kebenaran itu penting,” tegas Askari.

Mengenai isu isolasi Teheran, dia menyebut, “Rusia sebagai satu-satunya teman kuat Iran."

Menurut analis tersebut, “Selain Rusia dan (Presiden Bashar) Asad di Suriah, Iran hanya memiliki orang-orang Arab yang kehilangan haknya di wilayah tersebut yakni di Lebanon, Irak, Yaman. Jadi menurut saya kerja sama keamanan dengan Rusia atau Iran adalah yang terpenting.”

Sabtu lalu, Republik Islam melakukan serangan langsung pertamanya terhadap Israel, yang mengakibatkan lebih dari 300 rudal dan drone ditembakkan dari Iran, Irak, Suriah dan Yaman. Kebanyakan dari mereka dilaporkan ditembak jatuh oleh Israel dan sekutunya.

Teheran mengatakan serangan itu merupakan balasan atas serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Suriah pada 1 April yang menewaskan sedikitnya 13 orang.

AS terus meningkatkan kampanye sanksinya terhadap Iran, menargetkan berbagai entitas dan individu.

Hal ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk memberikan tekanan terhadap Iran, yang berdampak pada berbagai sektor termasuk petrokimia, teknologi, dan bahkan bidang yang terkait dengan dunia maya.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More