Ternyata AS, Bukan Israel, yang Tembak Jatuh Sebagian Besar Rudal Iran
Selasa, 16 April 2024 - 07:43 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) telah menembak jatuh lebih banyak drone dan rudal dibandingkan yang dilakukan Israel pada Sabtu malam atau Minggu dini hari selama serangan Iran.
Itu diungkap oleh The Intercept dalam laporannya, Selasa (16/4/2024).
Lebih dari separuh senjata Iran dihancurkan oleh pesawat dan rudal AS sebelum mencapai Israel. Faktanya, dengan memimpin operasi pertahanan udara multinasional dan mengerahkan jet tempur Amerika, hal ini merupakan kemenangan militer AS.
Luasnya operasi militer AS tidak diketahui publik Amerika, namun Pentagon mengoordinasikan pertahanan multinasional di seluruh kawasan yang membentang dari Irak utara hingga Teluk Persia selatan pada hari Sabtu.
Selama operasi tersebut, AS, Inggris, Prancis, dan Yordania menembak jatuh sebagian besar drone dan rudal Iran. Faktanya, dari mana asal pesawat AS belum diumumkan secara resmi, sebuah kelalaian yang terus diulang-ulang oleh media arus utama. Selain itu, peran Arab Saudi tidak jelas, baik sebagai basis bagi Amerika Serikat maupun dalam kaitannya dengan tindakan apa pun yang dilakukan militer Saudi.
Dalam menghitung besarnya serangan Iran dan besarnya peran Amerika Serikat, sumber-sumber militer AS mengatakan bahwa perkiraan awal adalah bahwa setengah dari senjata Iran mengalami kegagalan teknis.
"Intelijen AS memperkirakan bahwa setengah dari senjata yang ditembakkan Iran gagal saat diluncurkan atau saat terbang karena masalah teknis,” kata seorang perwira senior Angkatan Udara AS kepada The Intercept.
Dari sekitar 160 pesawat nirawak yang tersisa, AS menembak jatuh mayoritas pesawat nirawak itu, kata perwira tersebut. Perwira tersebut berbicara secara anonimi karena masalah yang dibahas merupakan isu sensitif.
Itu diungkap oleh The Intercept dalam laporannya, Selasa (16/4/2024).
Lebih dari separuh senjata Iran dihancurkan oleh pesawat dan rudal AS sebelum mencapai Israel. Faktanya, dengan memimpin operasi pertahanan udara multinasional dan mengerahkan jet tempur Amerika, hal ini merupakan kemenangan militer AS.
Luasnya operasi militer AS tidak diketahui publik Amerika, namun Pentagon mengoordinasikan pertahanan multinasional di seluruh kawasan yang membentang dari Irak utara hingga Teluk Persia selatan pada hari Sabtu.
Selama operasi tersebut, AS, Inggris, Prancis, dan Yordania menembak jatuh sebagian besar drone dan rudal Iran. Faktanya, dari mana asal pesawat AS belum diumumkan secara resmi, sebuah kelalaian yang terus diulang-ulang oleh media arus utama. Selain itu, peran Arab Saudi tidak jelas, baik sebagai basis bagi Amerika Serikat maupun dalam kaitannya dengan tindakan apa pun yang dilakukan militer Saudi.
Dalam menghitung besarnya serangan Iran dan besarnya peran Amerika Serikat, sumber-sumber militer AS mengatakan bahwa perkiraan awal adalah bahwa setengah dari senjata Iran mengalami kegagalan teknis.
"Intelijen AS memperkirakan bahwa setengah dari senjata yang ditembakkan Iran gagal saat diluncurkan atau saat terbang karena masalah teknis,” kata seorang perwira senior Angkatan Udara AS kepada The Intercept.
Dari sekitar 160 pesawat nirawak yang tersisa, AS menembak jatuh mayoritas pesawat nirawak itu, kata perwira tersebut. Perwira tersebut berbicara secara anonimi karena masalah yang dibahas merupakan isu sensitif.
tulis komentar anda