AS Minta Tolong China Redam Iran agar Tak Serang Israel

Sabtu, 13 April 2024 - 18:30 WIB
Pendukung Palestina berkumpul di depan Kantor Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Teheran, Iran. Foto/Fatemeh Bahrami/Anadolu
WASHINGTON - Dengan meningkatnya kekhawatiran atas pembalasan Iran terhadap agresi Israel, Amerika Serikat (AS) mendesak China menggunakan pengaruhnya terhadap Republik Islam tersebut.

Washington meminta Beijing dan negara-negara lain, termasuk Turki dan Arab Saudi, untuk mendesak Teheran agar tidak melancarkan serangan balasan terhadap Israel setelah serangan udara Zionis terhadap konsulat Iran di Suriah pekan lalu.

Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken berbicara dengan rekan-rekannya, termasuk Menteri Luar Negeri China Wang Yi, pekan ini di tengah meningkatnya kekhawatiran di Washington akan serangan Iran yang akan segera terjadi.



“Kami juga telah menjalin hubungan dengan sekutu dan mitra Eropa selama beberapa hari terakhir dan mendesak mereka juga untuk mengirimkan pesan yang jelas kepada Iran: bahwa eskalasi bukanlah kepentingan Iran, bukan kepentingan kawasan, dan bukan kepentingan dunia,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matt Miller.

Jelas melanggar hukum internasional, serangan udara Israel pekan lalu menargetkan konsulat Iran di Damaskus, menewaskan beberapa komandan militer Iran di Lebanon dan Suriah.

Hal ini menandai peningkatan ketegangan regional yang signifikan dalam permusuhan yang sedang berlangsung antara Israel dan Iran.



Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyatakan serangan itu setara dengan serangan terhadap wilayah Iran, dan menyatakan Israel harus “dihukum”.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian juga menyampaikan sentimen serupa, dengan menekankan hak Iran “membela secara sah” melawan “agresor” yang melanggar hukum internasional.

Sebagai tanggapan, Presiden AS Joe Biden menyatakan dukungannya yang “sangat kuat” terhadap negara apartheid Israel, dan menekankan AS akan melakukan “semua yang kami bisa” untuk melindungi keamanan sekutu terbesarnya.

Seorang pejabat senior AS mengungkapkan Iran telah menyampaikan pesan ke Washington setelah serangan di Damaskus, yang memicu peringatan dari AS kepada Teheran “untuk tidak menggunakan serangan tersebut sebagai alasan untuk semakin meningkatkan eskalasi di kawasan atau menyerang fasilitas atau personel AS.”

Axios melaporkan Amir-Abdollahian menyampaikan kepada Menlu Jerman Annalena Baerbock bahwa meskipun Iran bertekad menanggapi pemboman Israel terhadap gedung konsulatnya di Damaskus, Iran akan melakukannya dengan cara yang “pantas” dan terbatas.

Informasi ini berasal dari sumber yang mengetahui langsung panggilan tersebut, yang diprakarsai Baerbock atas permintaan pemerintahan Biden, yang dikatakan sangat prihatin dengan potensi eskalasi regional.

Sumber tersebut menambahkan meskipun Amir-Abdollahian mengindikasikan tanggapan Iran akan terbatas selama pembicaraan tersebut, ruang lingkup apa yang dianggap Iran sebagai tanggapan terbatas masih belum jelas.

Baerbock menyampaikan pesan dari AS, memperingatkan Amir-Abdollahian tidak meremehkan sejauh mana potensi respons Israel terhadap serangan yang berasal dari wilayah Iran.

Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan Amir-Abdollahian menekankan kepada rekannya dari Jerman bahwa Israel telah melanggar hukum internasional dan Konvensi Wina dengan serangannya, dan bahwa “pembelaan diri yang sah dengan tujuan menghukum agresor adalah suatu keharusan.”

Meskipun demikian, jaminan menteri luar negeri Iran mengenai tanggapan yang terbatas menunjukkan Teheran berusaha menghindari eskalasi yang signifikan di wilayah tersebut.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More