5 Fakta Salwan Momika Pembakar Alquran Tewas di Norwegia
Rabu, 03 April 2024 - 19:19 WIB
Insiden tersebut, yang bertepatan dengan dimulainya Iduladha dan berakhirnya ibadah haji tahunan ke Mekkah di Arab Saudi, memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia.
Menyusul insiden tersebut, jutaan umat Islam di berbagai negara turun ke jalan untuk mengutuk pembakaran tempat suci Islam di Swedia.
Meskipun Swedia menyatakan tidak berencana melakukan perubahan besar terhadap undang-undang kebebasan berpendapat menyusul beberapa tindakan penodaan terhadap kitab suci umat Islam, banyak negara Muslim menganggap tindakan penistaan agama tersebut sebagai contoh penyebaran kebencian dan kecenderungan melakukan agresi yang menyalahgunakan prinsip tersebut. kebebasan berbicara.
Tindakannya, meskipun dianggap oleh sebagian orang sebagai tindakan berani dalam kebebasan berpendapat, namun memicu tentangan keras dari kelompok agama dan pembela hak asasi manusia yang mengecam tindakannya sebagai tindakan yang menghasut dan tidak sopan.
“Saya akan melanjutkan perjuangan saya melawan ideologi Islam. Sejak saya memulai perjuangan melawan Islam, saya telah membayar dan terus membayar harganya, dan saya siap untuk itu, berapapun biayanya,” kata Salwan Momika dalam update tanggal 27 Maret, menekankan tekadnya.
Menyusul insiden tersebut, jutaan umat Islam di berbagai negara turun ke jalan untuk mengutuk pembakaran tempat suci Islam di Swedia.
3. Memicu Ketegangan antara Swedia-Norwegia dengan Dunia Islam
Swedia telah berulang kali mengizinkan pembakaran Alquran dalam beberapa tahun terakhir. Pada bulan Januari tahun lalu, seorang ekstremis sayap kanan Swedia-Denmark membakar Alquran di dekat kedutaan Turki di Stockholm.Meskipun Swedia menyatakan tidak berencana melakukan perubahan besar terhadap undang-undang kebebasan berpendapat menyusul beberapa tindakan penodaan terhadap kitab suci umat Islam, banyak negara Muslim menganggap tindakan penistaan agama tersebut sebagai contoh penyebaran kebencian dan kecenderungan melakukan agresi yang menyalahgunakan prinsip tersebut. kebebasan berbicara.
4. Dikenal sebagai Ateis
Digambarkan sebagai seorang Kristen yang berubah menjadi ateis, Salwan Momika mengidentifikasi dirinya sebagai "kritikus dan pemikir ateis liberal".Tindakannya, meskipun dianggap oleh sebagian orang sebagai tindakan berani dalam kebebasan berpendapat, namun memicu tentangan keras dari kelompok agama dan pembela hak asasi manusia yang mengecam tindakannya sebagai tindakan yang menghasut dan tidak sopan.
5. Akan Terus Melanjutkan Aksinya
Dia menyebut Alquran, kitab suci umat Islam, sebagai "kitab paling berbahaya di dunia".“Saya akan melanjutkan perjuangan saya melawan ideologi Islam. Sejak saya memulai perjuangan melawan Islam, saya telah membayar dan terus membayar harganya, dan saya siap untuk itu, berapapun biayanya,” kata Salwan Momika dalam update tanggal 27 Maret, menekankan tekadnya.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda