Rumah Sakit al-Shifa Hancur Total dengan Tumpukan Mayat Usai Dibantai Pasukan Israel

Selasa, 02 April 2024 - 14:55 WIB
Warga Palestina berkumpul untuk mengidentifikasi orang-orang terkasih yang tewas dan melihat kerusakan setelah Israel menarik diri dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza utara pada 1 April 2024. Foto/MEE/Mohammed al-Hajjar
JALUR GAZA - Tentara Israel telah mundur dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza setelah pengepungan selama dua pekan, meninggalkan bangunan-bangunan yang hancur total dan tumpukan mayat.

Tindakan pasukan kolonial Israel itu menegaskan kejahatan perang yang mereka lakukan di Jalur Gaza.

Kompleks tersebut merupakan fasilitas medis terbesar di seluruh Palestina yang kini hancur total. Para pejabat militer Israel mengatakan pada Senin (1/4/2024) bahwa pasukannya membunuh 200 orang dan menangkap 900 orang selama 15 hari serangan militer terhadap rumah sakit tersebut.

Pertahanan sipil Gaza menyebutkan jumlah korban tewas sekitar 300 orang.

Tentara Israel mengatakan mereka melakukan serangan tanpa melukai warga sipil dan personel medis, namun organisasi medis dan saksi mata dengan tegas menolak klaim tersebut.



Pembunuhan secara brutal jelas dilakukan pasukan rezim kolonial Israel itu. Tumpukan mayat menjadi bukti nyata.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan 21 pasien meninggal selama pengepungan tersebut.

Orang-orang yang selamat mengatakan kepada Middle East Eye bahwa sejumlah warga sipil tewas dalam pengepungan yang berlangsung selama dua pekan tersebut.

“Orang-orang ditembak dan diserang. Kami adalah warga sipil,” ujar seorang pemuda. “Pemandangannya lebih buruk daripada gempa bumi.”

"Tidak ada dokter. Ada yang terbunuh, ada yang ditangkap. Yang selamat, selamat. Yang meninggal, meninggal. Lima belas hari pengepungan di al-Shifa tanpa apa-apa, tanpa makanan, tanpa air," papar dia.

Struktur kompleks di setiap bangunan rusak, peralatan dan dokumen hancur berserakan di mana-mana.

Di unit bedah khusus, salah satu gedung terbaru di rumah sakit tersebut, yang tersisa hanyalah tumpukan batu dan logam.

Unit yang hancur antara lain gedung ginjal dan bersalin, kamar mayat, fasilitas pendingin, serta gedung klinik rawat jalan.

Puluhan mayat, termasuk anak-anak, perempuan dan orang tua, memenuhi jalan-jalan dekat kompleks tersebut. Sumber medis mengatakan ratusan mayat ditemukan.

“Anakku, anakku, anakku tercinta!” teriak seorang wanita sambil menangis sambil menggendong putranya yang meninggal terbungkus kain putih.

Staf Medis Dieksekusi



Pertahanan sipil Gaza tiba di rumah sakit pada hari Senin untuk memulai operasi pemulihan setelah penarikan pasukan kolonial apartheid Israel.

Di luar halaman, orang-orang menggali kuburan untuk menguburkan orang-orang terbunuh yang jenazahnya dibiarkan membusuk begitu saja selama dua pekan terakhir.

Kantor berita Wafa melaporkan kuburan sementara yang didirikan di al-Shifa digali oleh pasukan Israel, dan jenazah digali dan dibuang di berbagai area rumah sakit.

Gedung rumah sakit dibakar oleh pasukan Israel selama penggerebekan tersebut, dan tim pertahanan sipil tidak diizinkan untuk memadamkannya, menurut Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS).

“Situasinya mengerikan, staf medis, beberapa dari mereka dibunuh, yang lain disiksa, yang lain ditahan,” ujar Raed al-Nims, juru bicara PRCS, kepada Al-Jazeera.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More