5 Fakta Tragedi Jembatan Francis Scott Key di Baltimore

Rabu, 27 Maret 2024 - 20:50 WIB
Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Maryland, AS, ditabrak kapal kargo berbendera Singapura. Foto/Reuters
WASHINGTON - Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat, runtuh setelah sebuah kapal kargo menabrak salah satu tiang penyangganya. Para pejabat mengatakan sedikitnya enam orang dari kru konstruksi masih hilang dan diperkirakan tewas.

5 Fakta Tragedi Jembatan Francis Scott Key di Baltimore

1. Ditabrak Kapal Dali yang Terdaftar di Singapura



Foto/Reuters

Sekitar pukul 01:27 pada hari Selasa, sebuah kapal kontainer bertabrakan dengan salah satu pilar yang menopang Jembatan Francis Scott Key di kota di Pantai Timur Amerika Serikat.

Melansir Al Jazeera, mobil yang menggunakan jembatan tersebut jatuh ke Sungai Patapsco, sementara enam pekerjanya hilang dan diperkirakan tewas.



Kapal yang diberi nama Dali ini memiliki panjang 300 meter. Kapal yang terdaftar di Singapura meninggalkan Baltimore pada pukul 01.00 dan menuju Kolombo, Sri Lanka. Pesawat itu seharusnya tiba di tujuannya pada 22 April.

"Nahkoda lokal, bukan kru, yang mengemudikan kapal pada saat kecelakaan terjadi," ungkap Menteri Transportasi Maryland Paul Wiedefeld. Nahkoda tersebut dilatih untuk menghindari kecelakaan seperti yang terjadi pada Selasa.

Pihak berwenang mengatakan seluruh 22 awak kapal Dali dan dua pilot telah diketahui keberadaannya dan tidak ada laporan korban cedera.



2. Kapal Kehilangan Kendali



Foto/Reuters

Menurut laporan ABC News, kapal tersebut “kehilangan tenaga penggerak” saat meninggalkan pelabuhan, dan awak kapal memberi tahu pejabat Maryland bahwa mereka kehilangan kendali atas kapal tersebut.

Clay Diamond, direktur eksekutif dan penasihat umum American Pilots’ Association, mengatakan kapal tersebut mengalami “pemadaman total” sekitar pukul 01:20.

“Hanya beberapa menit sebelum anjungan, terjadi pemadaman total di kapal, artinya kapal kehilangan tenaga mesin dan tenaga listrik, terjadi pemadaman total,” kata Diamond kepada CNN.

Kapal itu bergerak dengan kecepatan standar 8 knot (14,8 km/jam), tipikal untuk wilayah tersebut. Meskipun kapal tidak memulihkan sumber listrik utamanya, Diamond menyebutkan bahwa generator cadangan diesel diaktifkan, sehingga memulihkan sistem kelistrikan.

Pilot segera memerintahkan kemudi keras ke kiri agar kapal tidak berbelok ke kanan dan memerintahkan agar jangkar pelabuhan dijatuhkan, kata Diamond. Pilot juga menghubungi kantor pengiriman untuk menutup jembatan.

Diamond mengatakan gambar yang beredar luas menunjukkan lampu kapal mati dan kemudian menyala kembali, menimbulkan pertanyaan apakah kapal tersebut telah mendapatkan kembali tenaganya. Namun, katanya, generator darurat yang menyala kembali menyalakan lampu, tetapi tenaga penggerak kapal tidak menyala.

"Salah satu pilot nahkoda melakukan segala yang bisa dia lakukan,” kata Diamond menurut laporan New York Post.

3. Jembatan Bersejarah Sepanjang 2,6 Km

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More