Koran Kanada Terbitkan Kartun Vampir Netanyahu, Kubu Yahudi Marah
Kamis, 21 Maret 2024 - 09:17 WIB
MONTREAL - Sebuah koran digital Kanada menerbitkan kartun Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berwujud vampir yang sedang dalam perjalanan ke Rafah, Jalur Gaza.
Gara-gara kartun itu, koran La Presse yang berbahasa Prancis menuai kemarahan dari para petinggi negara dan komunitas Yahudi di Kanada. Penerbitan kartun itu dianggap sebagai ekspresi anti-Semitisme.
Kartun itu memperlihatkan Netanyahu dengan telinga dan cakar runcing, berdiri dalam mantel panjang di dek kapal layar, mengingatkan pada vampir dalam film Nosferatu tahun 1922.
Di kartun ada tulisan bertuliskan “Nosfenyahou dalam perjalanan ke Rafah.”
Kiasan anti-Semit yang sudah lama ada, termasuk yang digunakan oleh Nazi, menyamakan orang Yahudi dengan vampir.
Pimpinan La Press meminta maaf dan mengatakan kartun itu dimaksudkan sebagai kritik terhadap pemerintah Israel dan bukan terhadap orang-orang Yahudi.
Kekhawatiran meningkat di Kanada dan secara global atas perang Israel-Hamas di Gaza—termasuk rencana invasi darat Israel ke kota Rafah—di mana Netanyahu telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas sebagai respons atas serangan pada 7 Oktober 2023.
Para petinggi Kanada, pemimpin Yahudi dan pihak-pihak lainnya segera mengkritik kartun tersebut, termasuk Perdana Menteri Justin Trudeau yang menyebutnya “tidak menyenangkan".
“Tidak dapat diterima untuk memunculkan kembali anti-Semitisme dan sindiran seperti itu,” kata Trudeau.
Beberapa menteri Trudeau juga mengkritik kartun tersebut, menyebutnya “mengerikan” dan “kiasan anti-Semit", serta memperingatkan bahwa kartun tersebut berisiko meningkatkan ketegangan yang sudah memanas di Kanada terkait dengan pertempuran di Gaza.
Pada tengah hari pada Rabu, kartun tersebut telah dihapus dan La Presse mengeluarkan permintaan maaf.
Pemimpin redaksi koran tersebut, Stephanie Grammond, mengatakan kartun itu dimaksudkan sebagai kritik terhadap pemerintah Israel. “Bukan terhadap orang-orang Yahudi," katanya.
“Kami tidak pernah bermaksud untuk mempromosikan anti-Semitisme atau stereotip yang merugikan,” kata Grammond, seperti dikutip AFP, Kamis (21/3/2024).
Montreal adalah rumah bagi komunitas Yahudi yang besar di Kanada.
Gara-gara kartun itu, koran La Presse yang berbahasa Prancis menuai kemarahan dari para petinggi negara dan komunitas Yahudi di Kanada. Penerbitan kartun itu dianggap sebagai ekspresi anti-Semitisme.
Kartun itu memperlihatkan Netanyahu dengan telinga dan cakar runcing, berdiri dalam mantel panjang di dek kapal layar, mengingatkan pada vampir dalam film Nosferatu tahun 1922.
Di kartun ada tulisan bertuliskan “Nosfenyahou dalam perjalanan ke Rafah.”
Kiasan anti-Semit yang sudah lama ada, termasuk yang digunakan oleh Nazi, menyamakan orang Yahudi dengan vampir.
Pimpinan La Press meminta maaf dan mengatakan kartun itu dimaksudkan sebagai kritik terhadap pemerintah Israel dan bukan terhadap orang-orang Yahudi.
Kekhawatiran meningkat di Kanada dan secara global atas perang Israel-Hamas di Gaza—termasuk rencana invasi darat Israel ke kota Rafah—di mana Netanyahu telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas sebagai respons atas serangan pada 7 Oktober 2023.
Para petinggi Kanada, pemimpin Yahudi dan pihak-pihak lainnya segera mengkritik kartun tersebut, termasuk Perdana Menteri Justin Trudeau yang menyebutnya “tidak menyenangkan".
“Tidak dapat diterima untuk memunculkan kembali anti-Semitisme dan sindiran seperti itu,” kata Trudeau.
Beberapa menteri Trudeau juga mengkritik kartun tersebut, menyebutnya “mengerikan” dan “kiasan anti-Semit", serta memperingatkan bahwa kartun tersebut berisiko meningkatkan ketegangan yang sudah memanas di Kanada terkait dengan pertempuran di Gaza.
Pada tengah hari pada Rabu, kartun tersebut telah dihapus dan La Presse mengeluarkan permintaan maaf.
Pemimpin redaksi koran tersebut, Stephanie Grammond, mengatakan kartun itu dimaksudkan sebagai kritik terhadap pemerintah Israel. “Bukan terhadap orang-orang Yahudi," katanya.
“Kami tidak pernah bermaksud untuk mempromosikan anti-Semitisme atau stereotip yang merugikan,” kata Grammond, seperti dikutip AFP, Kamis (21/3/2024).
Montreal adalah rumah bagi komunitas Yahudi yang besar di Kanada.
(mas)
tulis komentar anda