Polandia: Tentara NATO Hadir di Ukraina Sudah Rahasia Umum
Kamis, 21 Maret 2024 - 06:59 WIB
WARSAWA - Pemerintah Polandia mengatakan fakta bahwa tentara NATO hadir di Ukraina kini menjadi "rahasia umum".
Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Polandia Radoslaw Sikorski kepada kantor berita Jerman, DPA.
Komentar tersebut muncul kurang dari dua minggu setelah dia mengatakan bahwa pengerahan pasukan NATO ke Ukraina "bukanlah sesuatu yang tidak terpikirkan", dan dia mengapresiasi Presiden Prancis Emmanuel Macron karena tidak mengesampingkan gagasan tersebut.
Polandia merupakan anggota NATO yang selama ini menentang keras invasi Rusia ke Ukraina.
“Seperti yang dikatakan kanselir Anda [Olaf Scholz], sudah ada beberapa pasukan dari negara-negara besar di Ukraina," kata Sikorski dalam sebuah wawancara dengan DPA pada hari Rabu.
Bulan lalu dalam jumpa pers, Kanselir Scholz membenarkan penolakannya terhadap pengiriman rudal jelajah Taurus ke Ukraina dengan mengatakan bahwa Berlin tidak akan berpartisipasi menggunakan tentaranya dalam pengendalian penargetan, baik dari Jerman maupun di medan tempur Ukraina.
“Apa yang dilakukan Inggris dan Prancis dalam hal pengendalian target dan pengendalian target yang menyertainya tidak dapat dilakukan di Jerman,” kata Scholz saat itu.
Kata-katanya itu secara luas ditafsirkan sebagai konfirmasi kehadiran tentara Barat di Ukraina.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Polandia Radoslaw Sikorski kepada kantor berita Jerman, DPA.
Komentar tersebut muncul kurang dari dua minggu setelah dia mengatakan bahwa pengerahan pasukan NATO ke Ukraina "bukanlah sesuatu yang tidak terpikirkan", dan dia mengapresiasi Presiden Prancis Emmanuel Macron karena tidak mengesampingkan gagasan tersebut.
Polandia merupakan anggota NATO yang selama ini menentang keras invasi Rusia ke Ukraina.
“Seperti yang dikatakan kanselir Anda [Olaf Scholz], sudah ada beberapa pasukan dari negara-negara besar di Ukraina," kata Sikorski dalam sebuah wawancara dengan DPA pada hari Rabu.
Bulan lalu dalam jumpa pers, Kanselir Scholz membenarkan penolakannya terhadap pengiriman rudal jelajah Taurus ke Ukraina dengan mengatakan bahwa Berlin tidak akan berpartisipasi menggunakan tentaranya dalam pengendalian penargetan, baik dari Jerman maupun di medan tempur Ukraina.
“Apa yang dilakukan Inggris dan Prancis dalam hal pengendalian target dan pengendalian target yang menyertainya tidak dapat dilakukan di Jerman,” kata Scholz saat itu.
Kata-katanya itu secara luas ditafsirkan sebagai konfirmasi kehadiran tentara Barat di Ukraina.
tulis komentar anda