Beberapa Petinggi Partai Komunis China Hilang, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Senin, 18 Maret 2024 - 15:45 WIB
BEIJING - Ketegangan politik di pemerintahan Presiden China Xi Jinping terus terjadi dari tahun ke tahun dan berlanjut pada 2024. Xi dinilai terus “memberantas” semua orang yang dianggap mengancam, termasuk mereka yang merupakan petinggi Partai Komunis China (CCP).
Pada 25 Februari, kantor berita Xinhua merilis laporan kerja lengkap dari badan anti-korupsi utama China—Komisi Pusat Inspeksi Disiplin atau CCDI. CCDI adalah badan antikorupsi bentukan Xi Jinping, yang dinilai telah digunakan untuk membersihkan para saingan politiknya.
Mengutip dari Greek City Times, Senin (18/3/2024), angka-angka dalam laporan tersebut lebih mengejutkan dari perkiraan. Pada 2023 saja, CCDI menangani hampir 2,7 juta individu. Xi Jinping menjadikan pemberantasan korupsi di CCP sebagai landasan pemerintahannya.
Meski telah berlangsung selama lebih dari sepuluh tahun dan melibatkan hampir 2,7 juta orang di tahun 2023 saja, perjuangan Xi melawan korupsi tidak berjalan baik. Hal ini merupakan kelanjutan dari pembersihan besar-besaran yang dilakukan militer China di akhir 2023.
Laporan CCDI mengidentifikasi 34 pejabat pemerintah pusat yang dipecat, menyebut mereka sebagai "orang bermuka dua”, dan mengatakan bahwa 87 orang sedang diselidiki. Namun yang menarik, ada dua nama yang tidak masuk dalam daftar itu.
Li Shangfu, mantan Menteri Pertahanan China, hilang pada akhir Agustus dan secara resmi dicopot dua bulan setelahnya. Pejabat tinggi lainnya adalah Qin Gang, mantan Menteri Luar Negeri China dan sekutu dekat Xi.
Rumor tentang Qin Gang sangat liar, bahkan dalam politik China. Rumor paling awal menyebutkan dia hilang karena berselingkuh dengan reporter TV Phoenix milik pemerintah, Fu Xiaotian. Rumor ini bahkan meluas hingga mengeklaim ada seorang anak di antara mereka yang mendapat kewarganegaraan Amerika Serikat, dan entah kenapa, seiring berjalannya waktu, rumor tersebut semakin menggila.
Pada 25 Februari, kantor berita Xinhua merilis laporan kerja lengkap dari badan anti-korupsi utama China—Komisi Pusat Inspeksi Disiplin atau CCDI. CCDI adalah badan antikorupsi bentukan Xi Jinping, yang dinilai telah digunakan untuk membersihkan para saingan politiknya.
Mengutip dari Greek City Times, Senin (18/3/2024), angka-angka dalam laporan tersebut lebih mengejutkan dari perkiraan. Pada 2023 saja, CCDI menangani hampir 2,7 juta individu. Xi Jinping menjadikan pemberantasan korupsi di CCP sebagai landasan pemerintahannya.
Meski telah berlangsung selama lebih dari sepuluh tahun dan melibatkan hampir 2,7 juta orang di tahun 2023 saja, perjuangan Xi melawan korupsi tidak berjalan baik. Hal ini merupakan kelanjutan dari pembersihan besar-besaran yang dilakukan militer China di akhir 2023.
Laporan CCDI mengidentifikasi 34 pejabat pemerintah pusat yang dipecat, menyebut mereka sebagai "orang bermuka dua”, dan mengatakan bahwa 87 orang sedang diselidiki. Namun yang menarik, ada dua nama yang tidak masuk dalam daftar itu.
Li Shangfu, mantan Menteri Pertahanan China, hilang pada akhir Agustus dan secara resmi dicopot dua bulan setelahnya. Pejabat tinggi lainnya adalah Qin Gang, mantan Menteri Luar Negeri China dan sekutu dekat Xi.
Rumor tentang Qin Gang sangat liar, bahkan dalam politik China. Rumor paling awal menyebutkan dia hilang karena berselingkuh dengan reporter TV Phoenix milik pemerintah, Fu Xiaotian. Rumor ini bahkan meluas hingga mengeklaim ada seorang anak di antara mereka yang mendapat kewarganegaraan Amerika Serikat, dan entah kenapa, seiring berjalannya waktu, rumor tersebut semakin menggila.
Pengunduran Diri Pejabat
tulis komentar anda