Netanyahu Tak Sudi Diceramahi Biden soal Cara Perang Israel di Gaza

Senin, 11 Maret 2024 - 12:58 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak kritik Presiden Amerika Serikat Joe Biden soal cara perang Israel di Gaza. Foto/REUTERS
TEL AVIV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut pendekatan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dalam perang di Jalur Gaza, Palestina, justru merugikan rezim Zionis daripada membantu. PM Zionis menolak kritik tersebut.

"Dalam pandangan saya, dia merugikan Israel daripada membantu Israel," kata Biden pada akhir pekan lalu.

“Netanyahu harus lebih memperhatikan hilangnya nyawa tak berdosa sebagai konsekuensi dari tindakan yang diambil di Gaza,” ujarnya.



Netanyahu pada hari Minggu menolak komentar Biden dan menyebut penilaian seperti itu “salah”.

“Jika yang dia maksud adalah saya menjalankan kebijakan privat yang bertentangan dengan mayoritas, keinginan mayoritas warga Israel, dan ini merugikan kepentingan Israel, maka dia salah dalam kedua hal tersebut,” kata Netanyahu dalam wawancara dengan Politico, yang dilansir Senin (11/3/2024).



Biden, yang telah mendukung Israel selama perang lima bulan dengan Hamas tetapi rasa frustrasinya terhadap Netanyahu semakin terlihat, menyampaikan kritiknya dalam sebuah wawancara dengan MSNBC.

Kegagalan Netanyahu untuk memulangkan sandera yang masih ditahan oleh Hamas, yang serangannya pada 7 Oktober terhadap Israel memicu perang, telah menyebabkan protes rutin di Israel dan seruan diadakannya pemilihan umum lebih awal, termasuk di Tel Aviv lagi pada Sabtu malam.

Netanyahu mengatakan kepada Politico bahwa kebijakannya didukung oleh mayoritas warga Israel. “Mendukung tindakan yang kami ambil untuk menghancurkan sisa batalion teroris Hamas,” katanya.

“Setelah kami menghancurkan Hamas, hal terakhir yang harus kita lakukan adalah menempatkan di Gaza, yang bertanggung jawab atas Gaza, Otoritas Palestina yang mendidik anak-anaknya terhadap terorisme.”

Netanyahu telah menuai kecaman global dan menentang Amerika Serikat, yang memberikan bantuan militer miliaran dolar kepada Israel, dengan menolak seruan untuk membentuk Negara Palestina.

Menteri Luar Negeri Washington Antony Blinken telah berbicara tentang reformasi Otoritas Palestina, yang memiliki sebagian kewenangan administratif di Tepi Barat yang diduduki Israel, dengan cara yang dapat “menyatukan kembali” Palestina dan Gaza di bawah kepemimpinan Otoritas Palestina.

Perang di Gaza dimulai dengan serangan Hamas pada 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selatan, yang menewaskan sekitar 1.160 orang, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.

Kampanye militer balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 31.045 orang di Gaza, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.

“Upaya untuk mengatakan bahwa kebijakan saya adalah kebijakan pribadi saya yang tidak didukung oleh sebagian besar warga Israel adalah salah,” imbuh Netanyahu, mengulangi komentarnya.

“Sebagian besar orang bersatu lebih dari sebelumnya. Dan mereka memahami apa yang baik bagi Israel.”
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More