Nasib Awak Kapal yang Ditahan Houthi di Yaman Ada di Tangan Hamas
Jum'at, 08 Maret 2024 - 20:15 WIB
“Namun, semua upaya AS ditolak dan semua lini tidak akan menghentikan pertempuran sampai agresi di Gaza berakhir,” ungkap sumber tersebut.
Sementara itu, seorang pejabat tinggi di otoritas media Houthi, Nasr El-Din Amer, dilaporkan mengkonfirmasi kepada Al-Jazeera tentang “koordinasi lengkap dengan Brigade Al-Qassam mengenai awak kapal yang ditahan” di Yaman.
Houthi adalah salah satu kelompok Perlawanan Arab pertama yang berdiri dalam solidaritas dengan Gaza, di tengah perang genosida Israel yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza.
Kelompok tersebut menegaskan mereka tidak berniat menargetkan kapal lain selain kapal yang menuju Israel. Houthi menyatakan mereka hanya akan berhenti ketika Israel mengakhiri perang brutalnya.
Washington menjawabnya dengan membentuk koalisi perang, yang diberi nama Operation Prosperity Guardian.
AS dan negara-negara Barat mulai melancarkan serangan terhadap sasaran-sasaran di Yaman, menewaskan dan melukai banyak orang.
Israel telah membunuh lebih dari 30.800 warga Palestina di Jalur Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak. AS dan kekuatan Barat menjadi pelindung utama Israel dari sanksi internasional.
Sementara itu, seorang pejabat tinggi di otoritas media Houthi, Nasr El-Din Amer, dilaporkan mengkonfirmasi kepada Al-Jazeera tentang “koordinasi lengkap dengan Brigade Al-Qassam mengenai awak kapal yang ditahan” di Yaman.
Houthi adalah salah satu kelompok Perlawanan Arab pertama yang berdiri dalam solidaritas dengan Gaza, di tengah perang genosida Israel yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza.
Kelompok tersebut menegaskan mereka tidak berniat menargetkan kapal lain selain kapal yang menuju Israel. Houthi menyatakan mereka hanya akan berhenti ketika Israel mengakhiri perang brutalnya.
Washington menjawabnya dengan membentuk koalisi perang, yang diberi nama Operation Prosperity Guardian.
AS dan negara-negara Barat mulai melancarkan serangan terhadap sasaran-sasaran di Yaman, menewaskan dan melukai banyak orang.
Israel telah membunuh lebih dari 30.800 warga Palestina di Jalur Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak. AS dan kekuatan Barat menjadi pelindung utama Israel dari sanksi internasional.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda