Keluarga Penumpang MH370: 10 Tahun Kekecewaan, Frustrasi, dan Kemarahan

Kamis, 07 Maret 2024 - 07:43 WIB
Jean Luc menceritakan dalam film dokumenter tersebut bahwa, untuk menjadi “tidak terlihat”, pilot hanya perlu mematikan transponder, yang berkomunikasi dengan pengatur lalu lintas udara.

Sembilan hari setelah pesawat hilang, operasi senilai £150 juta yang melibatkan Australia, China, dan Malaysia melakukan pencarian di wilayah seluas 120.000 mil persegi—jarak yang mereka yakini dapat ditempuh MH370 sebelum jatuh ke Samudra Hindia—namun tidak membuahkan hasil.

Pada hari ke-508 sebagian sayap terdampar 2.500 mil jauhnya di Pulau Reunion, wilayah Prancis dekat Mauritius.

Setelah tiga tahun pencarian dibatalkan. Pensiunan insinyur kedirgantaraan Richard Godfrey mengeklaim gangguan kecil pada sinyal gelombang radio menunjukkan pesawat itu jatuh tepat di luar zona pencarian awal.

“Saya bisa membuat lingkaran di peta dengan radius 30 km,” katanya.

Dia bekerja sama dengan Universitas Liverpool untuk menguji sistemnya dan, jika teorinya terbukti, disebutkan mereka mungkin dapat menemukan lokasi pesawat tersebut “dalam enam bulan”.

Richard mengeklaim bahwa perubahan arah dan ketinggian membuktikan adanya pilot menuju “akhir”.

Patrick Lelly yakin pilot harus menurunkan tekanan kabin untuk mencegah kru membunyikan alarm.

"Saya yakin ini dilakukan oleh pilot berpengalaman," imbuh Jean Luc.

Baik Kapten Zaharie maupun Co-pilot First Officer Fariq tidak memiliki riwayat penyakit mental dan, meskipun simulator penerbangan di rumah pilot menunjukkan bahwa dia telah memetakan rute melintasi Samudra Hindia yang kemudian dia hapus, alasannya tetap tidak diketahui.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More