Keunikan Lebanon: Presiden Harus Kristen, PM Islam Sunni, dan Ketua Parlemen Islam Syiah
Selasa, 05 Maret 2024 - 14:26 WIB
Karena negosiasi yang terdiri dari sejumlah agama inilah yang membuat beberapa poin-poin penting dalam pakta ini cukup unik. Berikut ini beberapa poin penting dari perjanjian tersebut.
1. Umat Kristen Maronit Lebanon tidak mencari intervensi Barat, dan menerima bahwa Lebanon memiliki ciri-ciri Arab
2. Muslim Lebanon harus meninggalkan aspirasi mereka untuk bersatu dengan Suriah
3. Presiden Republik dan Panglima Angkatan Bersenjata Lebanon selalu beragama Katolik Maronit
4. Perdana Menteri Republik selalu menjadi Muslim Sunni
5. Ketua Parlemen selalu seorang Muslim Syiah
6. Wakil Ketua Parlemen dan Wakil Perdana Menteri selalu beragama Kristen Ortodoks Yunani
7. Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata selalu seorang Druze
8. Selalu ada rasio 6:5 yang mendukung umat Kristen dan Muslim (dan Druze ) di Parlemen Lebanon.
Pakta Nasional ini pertama kali diperkenalkan ke publik pada tanggal 7 Oktober 1943, oleh Riad Al Solh dalam upaya untuk menampilkan identitas unik Lebanon yang terpisah dari dunia barat dan timur.
1. Umat Kristen Maronit Lebanon tidak mencari intervensi Barat, dan menerima bahwa Lebanon memiliki ciri-ciri Arab
2. Muslim Lebanon harus meninggalkan aspirasi mereka untuk bersatu dengan Suriah
3. Presiden Republik dan Panglima Angkatan Bersenjata Lebanon selalu beragama Katolik Maronit
4. Perdana Menteri Republik selalu menjadi Muslim Sunni
5. Ketua Parlemen selalu seorang Muslim Syiah
6. Wakil Ketua Parlemen dan Wakil Perdana Menteri selalu beragama Kristen Ortodoks Yunani
7. Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata selalu seorang Druze
8. Selalu ada rasio 6:5 yang mendukung umat Kristen dan Muslim (dan Druze ) di Parlemen Lebanon.
Pakta Nasional ini pertama kali diperkenalkan ke publik pada tanggal 7 Oktober 1943, oleh Riad Al Solh dalam upaya untuk menampilkan identitas unik Lebanon yang terpisah dari dunia barat dan timur.
Lihat Juga :
tulis komentar anda