Keunikan Lebanon: Presiden Harus Kristen, PM Islam Sunni, dan Ketua Parlemen Islam Syiah

Selasa, 05 Maret 2024 - 14:26 WIB
Keunikan Lebanon, presidennya harus Kristen, perdana menterinya harus Islam Sunni, dan ketua parlemennya harus Islam Syiah. Foto/REUTERS
JAKARTA - Lebanon memiliki keunikan tersendiri dibanding negara-negara lain. Kebijakan tentang penetapan Parlemen negara ini telah diatur dalam Pakta Nasional tahun 1943.

Lebanon merupakan negara kecil yang berada di wilayah Timur Tengah. Menurut BBC, wilayah ini sering menjadi pusat konflik karena perbatasannya dengan Suriah dan Israel serta struktur komunalnya yang unik dan kompleks.

Dalam laman resmi US Department of State, pada pertengahan tahun 2022, penduduk Lebanon diperkirakan telah menyentuh angka 5,3 juta. Dalam sebuah lembaga jajak pendapat dan penelitian independen, memperkirakan bahwa 69,3 % penduduknya adalah Muslim (31,2 % Sunni, 32 % Syiah, dan 6,1 % Alawi dan gabungan Ismailiyah).



Statistik Lebanon lebih lanjut memperkirakan 30,7 % penduduknya beragama Kristen. Umat Katolik Maronit adalah kelompok Kristen terbesar dengan 52,5 % populasi Kristen, diikuti oleh Ortodoks Yunani yang sekitar 25 % dari populasi Kristen.



Konstitusi Lebanon sendiri menyatakan adanya kebebasan beragama yang mutlak sehingga setiap warganya dapat bebas menjalankan ritual keagamaan asalkan tidak mengganggu ketertiban umum.

Keunikan Parlemen Lebanon



Meski termasuk sebagai negara mayoritas Muslim di Timur Tengah, rupanya hal tersebut tak memengaruhi keunikan aturan Parlemen Lebanon yang tercantum dalam Pakta Nasional tahun 1943.

Pakta Nasional adalah perjanjian tidak tertulis yang meletakkan dasar Lebanon sebagai negara multi-agama setelah negosiasi antara kepemimpinan Syiah, Sunni, dan Maronit.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More