Siapa Rina Gonoi? Mantan Tentara yang Menginspirasi Perempuan Jepang Enggan Bergabung dalam Pasukan Bela Diri

Sabtu, 02 Maret 2024 - 22:22 WIB
Rina Gonoi mendapatkan penghargaan dari AS, tapi dikecam di Jepang. Foto/Reuters
TOKYO - Amerika Serikat akan memberikan penghargaan kepada mantan prajurit Pasukan Bela Diri Jepang Rina Gonoi dengan Penghargaan Wanita Keberanian Internasional karena membawa perubahan dalam militer Jepang dengan kemenangannya dalam kasus pelecehan seksual. Namun, dia dikecam karena apa yang dilakukannya menginspirasi perempuan Jepang enggan bergabung dengan militer.

Gonoi, 24, akan menjadi salah satu dari 12 penerima penghargaan AS secara global pada tanggal 4 Maret. Itu diungkapkanDepartemen Luar Negeri AS, dan pengakuan juga diberikan kepada perempuan dari Afghanistan, Belarus, Iran, Kuba, dan negara-negara lain.

Siapa Rina Gonoi? Mantan Tentara yang Menginspirasi Perempuan Jepang Enggan Bergabung dalam Pasukan Bela Diri

1. Bertindak Berani untuk Menginspirasi



Foto/Reuters

“Saya senang jika orang-orang melihat keberanian melalui tindakan saya atau mereka terinspirasi untuk berubah. Menerima penghargaan ini berarti tindakan saya tidak salah. Saya harap saya bisa memberikan keberanian kepada orang-orang, dan kepada orang-orang yang tidak bisa membela dirinya sendiri," kata Gonoi kepada Reuters dalam sebuah wawancara eksklusif.



Pengadilan Jepang pada bulan Desember memutuskan tiga mantan tentara bersalah melakukan pelecehan seksual terhadap Gonoi, yang bergabung dengan Pasukan Bela Diri Jepang setelah menerima bantuan dari mereka sebagai pengungsi ketika gempa bumi besar melanda pantai timur laut Jepang pada bulan Maret 2011.

2. Berani Mundur dari Militer karena Atasannya Mengabaikan Laporannya

Namun, dia keluar dari militer setelah petugas mengabaikan keluhannya atas sebuah insiden pada tahun 2021 ketika dia ditembaki oleh tiga rekan laki-lakinya, yang melakukan simulasi tindakan seks terhadapnya.

“Keberanian Ms. Gonoi untuk menerapkan norma-norma sosial memberi semangat bagi para penyintas pelecehan yang tak terhitung jumlahnya untuk mengungkapkan kisah mereka sendiri sehingga mereka tidak lagi menderita secara diam-diam,” demikian pernyataan AS mengenai para pemenang penghargaan tersebut.

Setelah Gonoi mengumumkan tuduhannya pada tahun 2022, kementerian pertahanan Jepang mengeluarkan permintaan maaf publik dan memulai survei luas mengenai pelecehan di militer dan entitas terkait militer yang menemukan lebih dari 1.400 pengaduan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More