Netanyahu Pesimistis Kemungkinan Kesepakatan dengan Hamas
Sabtu, 02 Maret 2024 - 10:15 WIB
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan pesimismenya terhadap kemungkinan mencapai kesepakatan untuk menghentikan pertempuran di Gaza dan membebaskan para tawanan.
Dia menuduh Hamas menghalangi upaya tersebut alih-alih melakukan upaya penyelesaian.
Dalam konferensi pers pada Kamis (29/2/2024), di markas militer di Tel-Aviv, Netanyahu mengatakan, “Kita menghadapi tuntutan Hamas yang khayalan dan tidak realistis.”
Dia menambahkan, “Hamas mengetahui tuntutannya adalah khayalan dan bahkan tidak berusaha mewujudkannya ke suatu bidang kesepakatan. Itulah situasinya.”
Dia menekankan, “Kami semua berharap, tapi saya memberi Anda penilaian saat ini… Kami terus bertindak, terus berharap, tapi saya tidak bisa berjanji pada saat ini bahwa kesepakatan akan tercapai.”
Netanyahu mencatat janji semacam itu “tidak memiliki penutup”. Dia berjanji Israel akan mengembalikan semua sandera yang ditahan di Gaza, “dengan atau tanpa kerangka kerja”.
Dia menuntut agar nama semua sandera dirilis sebelum dia menyetujui kesepakatan penyanderaan.
Netanyahu mengumumkan militer Israel sedang bersiap untuk beroperasi melawan batalyon Hamas yang tersisa di Rafah dan Jalur Gaza tengah.
“Kami akan melakukan ini dengan mengevakuasi warga sipil dari zona pertempuran,” ungkap dia, seraya menambahkan, “Kami akan melakukan ini dengan memenuhi kebutuhan kemanusiaan mereka, dan kami akan melakukannya dengan mengikuti hukum internasional.”
Dia menuduh Hamas menghalangi upaya tersebut alih-alih melakukan upaya penyelesaian.
Dalam konferensi pers pada Kamis (29/2/2024), di markas militer di Tel-Aviv, Netanyahu mengatakan, “Kita menghadapi tuntutan Hamas yang khayalan dan tidak realistis.”
Dia menambahkan, “Hamas mengetahui tuntutannya adalah khayalan dan bahkan tidak berusaha mewujudkannya ke suatu bidang kesepakatan. Itulah situasinya.”
Dia menekankan, “Kami semua berharap, tapi saya memberi Anda penilaian saat ini… Kami terus bertindak, terus berharap, tapi saya tidak bisa berjanji pada saat ini bahwa kesepakatan akan tercapai.”
Netanyahu mencatat janji semacam itu “tidak memiliki penutup”. Dia berjanji Israel akan mengembalikan semua sandera yang ditahan di Gaza, “dengan atau tanpa kerangka kerja”.
Dia menuntut agar nama semua sandera dirilis sebelum dia menyetujui kesepakatan penyanderaan.
Netanyahu mengumumkan militer Israel sedang bersiap untuk beroperasi melawan batalyon Hamas yang tersisa di Rafah dan Jalur Gaza tengah.
“Kami akan melakukan ini dengan mengevakuasi warga sipil dari zona pertempuran,” ungkap dia, seraya menambahkan, “Kami akan melakukan ini dengan memenuhi kebutuhan kemanusiaan mereka, dan kami akan melakukannya dengan mengikuti hukum internasional.”
tulis komentar anda