Ketegangan dengan Turki Meningkat, Militer Yunani Siaga Tingkat Tinggi

Jum'at, 14 Agustus 2020 - 08:09 WIB
Militer Yunani siaga tingkat tinggi karena ketegangan dengan Turki meningkat. Foto/Greekreporter
ATHENA - Yunani telah menempatkan pasukan militernya dalam siaga tingkat tinggi serta memanggil pulang perwira angkatan laut dan udaranya dari liburan. Ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Turki terkait eksplorasi cadangan energi lepas pantai di Mediterania timur.

Dengan Ankara mengirimkan Oruç Reis, kapal bor yang dikawal oleh kapal perang, untuk melakukan penelitian seismik di perairan yang diperebutkan, Athena meningkatkan seruan agar Turki menghentikan kegiatan "ilegal", mengintensifkan serangan diplomatik yang telah mendorong Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE), Prancis, dan Israel mengekspresikan kecemasan yang meningkat atas situasi tersebut.

“Negara kami tidak mengancam (siapa pun), tetapi juga tidak dapat diperas,” ujar Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, pada Rabu malam.



“Biar diketahui semua orang: risiko kecelakaan terletak pada saat menunggu ketika begitu banyak pasukan militer berkumpul di daerah terbatas,” imbuhnya seperti dilansir dari The Guardian, Jumat (14/8/2020).

(Baca juga: Turki-Yunani Memanas, Ini Perbandingan Kekuatan Militernya )

Di tengah kekhawatiran internasional yang memuncak, Mitsotakis pada hari Kamis berterima kasih kepada Emmanuel Macron, menyebutnya sebagai "teman sejati Yunani dan pelindung kuat nilai-nilai Eropa serta hukum internasional" setelah presiden Prancis meminta Turki menghentikan penjelajahannya dan mengatakan dia akan memperkuat kehadiran militer Prancis di daerah.

Kementerian angkatan bersenjata Prancis mengonfirmasi bahwa pihaknya akan mengirim dua jet tempur Rafale dan satu fregat angkatan laut ke Mediterania timur setelah Macron menyuarakan keprihatinan besar atas situasi itu dalam panggilan telepon dengan Mitsotakis pada hari sebelumnya.

"Prospek Turki harus berhenti untuk memungkinkan dialog damai antara anggota NATO yang bertetangga," Macron mentweet dalam pernyataan yang kuat, menggambarkan situasi sebagai "menyibukkan" dan menyalahkan keputusan sepihak Turki untuk ketegangan yang meningkat.

"Prancis akan memperkuat sementara kehadiran militernya, untuk memantau situasi di kawasan dan menandai tekadnya untuk menegakkan hukum internasional," katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More