Tentara AS Bakar Diri sebagai Protes Genosida di Gaza, Ini Respons Hamas
Selasa, 27 Februari 2024 - 18:40 WIB
GAZA - Gerakan perlawanan Palestina Hamas menganggap pemerintahan Presiden AS Joe Biden bertanggung jawab atas kematian seorang tentara Amerika yang membakar dirinya di luar kedutaan rezim Israel sebagai protes atas perang Tel Aviv di Gaza.
“Pemerintahan Biden memikul tanggung jawab penuh atas kematian penerbang tentara AS, Aaron Bushnell, karena kebijakannya yang mendukung rezim Zionis dalam perang genosida terhadap rakyat Palestina,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan dilansir Press TV.
Hamas menekankan bahwa insiden tragis tersebut mengakui “meningkatnya kemarahan” di kalangan masyarakat Amerika yang menolak dukungan negara mereka terhadap Israel.
Gerakan ini juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan teman-teman pilot Amerika tersebut.
“Aaron Bushnell mengabadikan namanya sebagai pembela nilai-nilai kemanusiaan dan rakyat Palestina yang tertindas … seperti yang dilakukan aktivis Amerika, Rachel Corrie, yang tertimpa [sampai mati] oleh buldoser Israel di Rafah pada tahun 2003,” demikian pernyataan Hamas.
Pada bulan Maret 2003, Corrie terbunuh saat dia memprotes penghancuran rumah warga Palestina di Gaza oleh Israel.
Aaron Bushnell mengatakan dia tidak akan lagi terlibat dalam genosida sebelum membakar dirinya sendiri.
Dalam sebuah video, yang disiarkan langsung di platform media sosial Twitch pada hari Minggu tetapi kemudian dihapus, Bushnell, seorang anggota aktif Angkatan Udara AS, mengatakan “Saya tidak akan lagi terlibat dalam genosida.”
Dia berteriak “Bebaskan Palestina!” berulang kali, saat dia terbakar setelah membakar dirinya sendiri.
Protes terhadap Israel hampir terjadi setiap hari di seluruh Amerika Serikat sejak rezim tersebut melancarkan kampanye berdarah di Gaza pada awal Oktober.
Israel melancarkan perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa yang mengejutkan terhadap entitas pendudukan sebagai tanggapan terhadap kampanye pertumpahan darah dan kehancuran yang dilakukan rezim Israel selama puluhan tahun terhadap warga Palestina.
Sejak dimulainya serangan, rezim Tel Aviv telah membunuh hampir 30.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 70.000 lainnya.
“Pemerintahan Biden memikul tanggung jawab penuh atas kematian penerbang tentara AS, Aaron Bushnell, karena kebijakannya yang mendukung rezim Zionis dalam perang genosida terhadap rakyat Palestina,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan dilansir Press TV.
Hamas menekankan bahwa insiden tragis tersebut mengakui “meningkatnya kemarahan” di kalangan masyarakat Amerika yang menolak dukungan negara mereka terhadap Israel.
Gerakan ini juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan teman-teman pilot Amerika tersebut.
“Aaron Bushnell mengabadikan namanya sebagai pembela nilai-nilai kemanusiaan dan rakyat Palestina yang tertindas … seperti yang dilakukan aktivis Amerika, Rachel Corrie, yang tertimpa [sampai mati] oleh buldoser Israel di Rafah pada tahun 2003,” demikian pernyataan Hamas.
Pada bulan Maret 2003, Corrie terbunuh saat dia memprotes penghancuran rumah warga Palestina di Gaza oleh Israel.
Aaron Bushnell mengatakan dia tidak akan lagi terlibat dalam genosida sebelum membakar dirinya sendiri.
Dalam sebuah video, yang disiarkan langsung di platform media sosial Twitch pada hari Minggu tetapi kemudian dihapus, Bushnell, seorang anggota aktif Angkatan Udara AS, mengatakan “Saya tidak akan lagi terlibat dalam genosida.”
Dia berteriak “Bebaskan Palestina!” berulang kali, saat dia terbakar setelah membakar dirinya sendiri.
Protes terhadap Israel hampir terjadi setiap hari di seluruh Amerika Serikat sejak rezim tersebut melancarkan kampanye berdarah di Gaza pada awal Oktober.
Israel melancarkan perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa yang mengejutkan terhadap entitas pendudukan sebagai tanggapan terhadap kampanye pertumpahan darah dan kehancuran yang dilakukan rezim Israel selama puluhan tahun terhadap warga Palestina.
Sejak dimulainya serangan, rezim Tel Aviv telah membunuh hampir 30.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 70.000 lainnya.
(ahm)
tulis komentar anda