3 Negara Anggota NATO Ini Tolak Kirim Tentaranya ke Ukraina
loading...
A
A
A
LONDON - Selama ini, negara anggota NATO memilih jalur untuk mengirimkan tentara bayarannya ke Ukraina. Kini muncul isu bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron mengungkapkan usulan untuk mengirimkan tentara NATO ke Ukraina. Tapi, ada banyak negara menolak usulan tersebut.
Selama ini juga anggota NATO telah memasok senjata dan amunisi senilai miliaran dolar ke Kyiv dan melatih pasukan Ukraina. Namun para pemimpin NATO termasuk Presiden AS Joe Biden telah menggarisbawahi bahwa aliansi militer Barat ingin menghindari konflik langsung dengan Rusia, yang dapat menyebabkan perang global.
“Baik NATO maupun sekutu NATO bukan pihak yang terlibat dalam konflik ini,” kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada 14 Februari.
Foto/Reuters
Ketika ditanya mengenai komentar tersebut, Perdana Menteri Republik Ceko Petr Fiala mengatakan: "Republik Ceko tentu saja tidak bersiap mengirim tentara ke Ukraina, tidak ada yang perlu khawatir tentang hal itu."
Namun demikian, Presiden Ceko Petr Pavel memberikan izin kepada 20 warga Ceko untuk bergabung dengan Angkatan Bersenjata Ukraina. Namun, Pavel juga menolak 56 permohonan atas rekomendasi Kementerian Pertahanan dan Dalam Negeri.
Pelamar ditolak karena tidak memenuhi kriteria yang dipersyaratkan. Mantan Presiden Ceko Miloš Zeman memberi wewenang kepada 132 warga Ceko untuk bergabung dengan Angkatan Bersenjata Ukraina setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina dimulai.
Laporan muncul pada 11 Januari bahwa seorang anak laki-laki berusia 15 tahun dari Republik Ceko ditahan di perbatasan Ukraina setelah memutuskan melakukan perjalanan ke Ukraina untuk bergabung dengan militer dan berperang.
Foto/Reuters
Perdana Menteri Slovakia Robert Fico mengungkapkan, beberapa anggota NATO dan Uni Eropa sedang mempertimbangkan pengiriman tentara ke Ukraina secara bilateral.
Fico, yang telah lama menentang pasokan militer ke Ukraina dan mengambil sikap yang dianggap pro-Rusia oleh beberapa kritikus, tidak memberikan rincian lebih lanjut dan para pemimpin Eropa lainnya tidak segera mengomentari pernyataannya.
Selama ini juga anggota NATO telah memasok senjata dan amunisi senilai miliaran dolar ke Kyiv dan melatih pasukan Ukraina. Namun para pemimpin NATO termasuk Presiden AS Joe Biden telah menggarisbawahi bahwa aliansi militer Barat ingin menghindari konflik langsung dengan Rusia, yang dapat menyebabkan perang global.
“Baik NATO maupun sekutu NATO bukan pihak yang terlibat dalam konflik ini,” kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada 14 Februari.
3 Negara Ini Pasti Menolak Mengirim Tentaranya ke Ukraina
1. Republik Ceko
Foto/Reuters
Ketika ditanya mengenai komentar tersebut, Perdana Menteri Republik Ceko Petr Fiala mengatakan: "Republik Ceko tentu saja tidak bersiap mengirim tentara ke Ukraina, tidak ada yang perlu khawatir tentang hal itu."
Namun demikian, Presiden Ceko Petr Pavel memberikan izin kepada 20 warga Ceko untuk bergabung dengan Angkatan Bersenjata Ukraina. Namun, Pavel juga menolak 56 permohonan atas rekomendasi Kementerian Pertahanan dan Dalam Negeri.
Pelamar ditolak karena tidak memenuhi kriteria yang dipersyaratkan. Mantan Presiden Ceko Miloš Zeman memberi wewenang kepada 132 warga Ceko untuk bergabung dengan Angkatan Bersenjata Ukraina setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina dimulai.
Laporan muncul pada 11 Januari bahwa seorang anak laki-laki berusia 15 tahun dari Republik Ceko ditahan di perbatasan Ukraina setelah memutuskan melakukan perjalanan ke Ukraina untuk bergabung dengan militer dan berperang.
2. Slovakia
Foto/Reuters
Perdana Menteri Slovakia Robert Fico mengungkapkan, beberapa anggota NATO dan Uni Eropa sedang mempertimbangkan pengiriman tentara ke Ukraina secara bilateral.
Fico, yang telah lama menentang pasokan militer ke Ukraina dan mengambil sikap yang dianggap pro-Rusia oleh beberapa kritikus, tidak memberikan rincian lebih lanjut dan para pemimpin Eropa lainnya tidak segera mengomentari pernyataannya.