3 Negara Anggota NATO Ini Tolak Kirim Tentaranya ke Ukraina

Selasa, 27 Februari 2024 - 16:31 WIB
Banyak negara anggota NATO enggan mengirimkan pasukannya ke Ukraina. Foto/Reuters
LONDON - Selama ini, negara anggota NATO memilih jalur untuk mengirimkan tentara bayarannya ke Ukraina. Kini muncul isu bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron mengungkapkan usulan untuk mengirimkan tentara NATO ke Ukraina. Tapi, ada banyak negara menolak usulan tersebut.

Selama ini juga anggota NATO telah memasok senjata dan amunisi senilai miliaran dolar ke Kyiv dan melatih pasukan Ukraina. Namun para pemimpin NATO termasuk Presiden AS Joe Biden telah menggarisbawahi bahwa aliansi militer Barat ingin menghindari konflik langsung dengan Rusia, yang dapat menyebabkan perang global.

“Baik NATO maupun sekutu NATO bukan pihak yang terlibat dalam konflik ini,” kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada 14 Februari.

3 Negara Ini Pasti Menolak Mengirim Tentaranya ke Ukraina

1. Republik Ceko





Foto/Reuters

Ketika ditanya mengenai komentar tersebut, Perdana Menteri Republik Ceko Petr Fiala mengatakan: "Republik Ceko tentu saja tidak bersiap mengirim tentara ke Ukraina, tidak ada yang perlu khawatir tentang hal itu."

Namun demikian, Presiden Ceko Petr Pavel memberikan izin kepada 20 warga Ceko untuk bergabung dengan Angkatan Bersenjata Ukraina. Namun, Pavel juga menolak 56 permohonan atas rekomendasi Kementerian Pertahanan dan Dalam Negeri.

Pelamar ditolak karena tidak memenuhi kriteria yang dipersyaratkan. Mantan Presiden Ceko Miloš Zeman memberi wewenang kepada 132 warga Ceko untuk bergabung dengan Angkatan Bersenjata Ukraina setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina dimulai.

Laporan muncul pada 11 Januari bahwa seorang anak laki-laki berusia 15 tahun dari Republik Ceko ditahan di perbatasan Ukraina setelah memutuskan melakukan perjalanan ke Ukraina untuk bergabung dengan militer dan berperang.



2. Slovakia



Foto/Reuters

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico mengungkapkan, beberapa anggota NATO dan Uni Eropa sedang mempertimbangkan pengiriman tentara ke Ukraina secara bilateral.

Fico, yang telah lama menentang pasokan militer ke Ukraina dan mengambil sikap yang dianggap pro-Rusia oleh beberapa kritikus, tidak memberikan rincian lebih lanjut dan para pemimpin Eropa lainnya tidak segera mengomentari pernyataannya.

Hal ini disampaikannya menjelang pertemuan para pemimpin Eropa di Paris yang dijadwalkan ia hadiri pada Senin malam.

“Saya akan membatasi diri untuk mengatakan bahwa tesis ini (dalam persiapan pertemuan Paris) menyiratkan sejumlah negara anggota NATO dan UE sedang mempertimbangkan untuk mengirim pasukan mereka ke Ukraina secara bilateral,” kata Fico dalam jumpa pers yang disiarkan televisi setelah pertemuan dewan keamanan Slovakia.

“Saya tidak bisa mengatakan untuk tujuan apa dan apa yang harus mereka lakukan di sana,” katanya, seraya menambahkan bahwa Slovakia, anggota UE dan NATO, tidak akan mengirim tentara ke Ukraina. Fico mengatakan dia melihat risiko eskalasi konflik yang besar di Ukraina, dan informasi lebih lanjut tidak dapat diungkapkan kepada publik.

3. Polandia



Foto/Reuters

Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan sekutu Kyiv belum mencapai kesepakatan untuk mengirim pasukan ke Ukraina, seperti yang disarankan Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelumnya.

Duda mengatakan bahwa perdebatan terhangat adalah mengenai apakah akan mengirim pasukan ke Ukraina dan "tidak ada kesepakatan yang dicapai mengenai masalah ini."

“Pendapat berbeda di sini, tapi belum ada keputusan seperti itu,” katanya.

Duda menyatakan harapannya bahwa "dalam waktu dekat, kami akan bersama-sama dapat mengirimkan pengiriman amunisi dalam jumlah besar ke Ukraina."

"Ini yang paling penting saat ini. Ini adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan Ukraina," kata Duda.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More