Rusia: Perundingan Damai Ukraina tanpa Moskow Jelas Tidak Masuk Akal

Senin, 26 Februari 2024 - 19:19 WIB
Rusia menyatakan perundingan damai harus melibatkan Moskow. Foto/Rueters
MOSKOW - Kremlin mengatakan bahwa gagasan mengadakan perundingan damai tanpa Rusia adalah hal yang konyol.

Itu merupakan komentar setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan ia berharap mengadakan pertemuan puncak musim semi di Swiss untuk membahas visi perdamaiannya dengan sekutu Kyiv.

"Kami telah berulang kali mengatakan bahwa ini adalah format yang aneh, karena rencana perdamaian tertentu dilaksanakan tanpa partisipasi Rusia, yang dengan sendirinya tidak serius dan bahkan menggelikan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dilansir Reuters.



Namun, kepala staf Zelenskiy, Andriy Yermak, mengatakan pada hari Minggu bahwa cetak biru dari pertemuan puncak di Swiss dapat diserahkan ke Rusia di kemudian hari.



“Mungkin ada situasi di mana kita bersama-sama mengundang perwakilan Federasi Rusia, di mana mereka akan diberikan rencana jika siapa pun yang mewakili negara agresor pada saat itu ingin benar-benar mengakhiri perang ini dan kembali ke perdamaian yang adil. " kata Ermak.

Setelah dua tahun berperang, Rusia hanya menguasai seperlima wilayah Ukraina yang diakui secara internasional.

Moskow telah berulang kali menyatakan pihaknya terbuka untuk melakukan perundingan, namun hal ini harus mengakui "realitas baru di lapangan". Ukraina menuntut pemulihan integritas wilayahnya dan penarikan penuh pasukan Rusia.

Reuters melaporkan secara eksklusif bulan ini bahwa Putin mengirimkan sinyal ke Amerika Serikat pada tahun 2023 secara publik dan pribadi melalui perantara, termasuk melalui mitra Arab Moskow di Timur Tengah bahwa ia siap mempertimbangkan gencatan senjata di Ukraina yang akan membekukan konflik. Namun, sumber AS membantah adanya kontak resmi dan mengatakan Washington tidak akan terlibat dalam perundingan yang tidak melibatkan Ukraina.
(ahm)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More