5 Alasan Israel Akan Batasi Muslim Palestina Masuk Masjid al-Aqsa selama Ramadan
Jum'at, 23 Februari 2024 - 15:08 WIB
JAKARTA - Israel kembali berencana membatasi masuknya para warga Muslim Palestina memasuki Masjid Al-Aqsa selama bulan suci Ramadan nanti.
Hamas mengecam rencana tersebut, menyebutnya sebagai cerminan kejahatan rezim Zionis dan perang agama yang dilakukan oleh elemen radikal pemerintah Israel terhadap rakyat Palestina.
Rencana itu merupakan usulan dari Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir. Menteri yang dikenal dengan pandangannya yang ekstremis ini bahkan ingin melarang warga Palestina memasuki masjid tersebut, bukan hanya membatasi.
Sudah ada peringatan dari badan keamanan dalam negeri Zionis, Shin Bet, bahwa akan ada bentrokan antara polisi Israel dan warga Palestina jika pembatasan itu diterapkan.
Namun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui pembatasan masuknya warga Muslim Palestina ke Masjid al-Aqsa selama Ramadan.
Anggota Kabinet Perang Israel Benny Gantz mengatakan di akun media sosialnya: "Pembatasan akan diberlakukan di Masjid al-Aqsa selama Ramadan, namun belum jelas apa yang akan dilakukan.”
Ramadan diperkirakan akan dimulai sekitar 10 Maret nanti.
Polisi Israel telah membatasi akses warga Palestina ke Masjid al-Aqsa, terutama pada hari Jumat, sejak 7 Oktober tahun lalu atau sesaat setelah Hamas melakukan Israel yang memicu perang besar di Gaza sekarang ini.
5 Alasan Israel Akan Batasi Muslim Palestina Masuk Masjid al-Aqsa
Israel mengeklaim pembatasan diperlukan untuk mencegah kekerasan dan kerusuhan di kompleks masjid tersebut. Hal ini didasari oleh beberapa peristiwa di masa lalu, seperti kerusuhan pada tahun 2017 yang menyebabkan kematian beberapa orang.
Israel ingin mengontrol siapa yang masuk dan keluar dari kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem, dan sering kali menggunakan pembatasan sebagai cara untuk menegaskan kedaulatannya atas wilayah tersebut.
Pembatasan akses ke Masjid al-Aqsa merupakan cara Israel untuk menekan dan menghukum warga Palestina. Hal ini sering dilakukan sebagai respons terhadap peristiwa politik tertentu, seperti protes atau serangan kelompok perlawanan Palestina terhadap Israel.
Israel sering menggunakan pembatasan akses ke Masjid al-Aqsa sebagai bentuk hukuman kolektif terhadap seluruh warga Palestina atas tindakan individu. Hal ini dikecam oleh banyak orang sebagai pelanggaran hak asasi manusia.
Beberapa kelompok ekstremis Yahudi ingin membatasi akses Muslim Palestina ke Masjid al-Aqsa karena mereka ingin membangun Kuil Ketiga di tempat tersebut.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
Hamas mengecam rencana tersebut, menyebutnya sebagai cerminan kejahatan rezim Zionis dan perang agama yang dilakukan oleh elemen radikal pemerintah Israel terhadap rakyat Palestina.
Rencana itu merupakan usulan dari Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir. Menteri yang dikenal dengan pandangannya yang ekstremis ini bahkan ingin melarang warga Palestina memasuki masjid tersebut, bukan hanya membatasi.
Sudah ada peringatan dari badan keamanan dalam negeri Zionis, Shin Bet, bahwa akan ada bentrokan antara polisi Israel dan warga Palestina jika pembatasan itu diterapkan.
Namun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui pembatasan masuknya warga Muslim Palestina ke Masjid al-Aqsa selama Ramadan.
Anggota Kabinet Perang Israel Benny Gantz mengatakan di akun media sosialnya: "Pembatasan akan diberlakukan di Masjid al-Aqsa selama Ramadan, namun belum jelas apa yang akan dilakukan.”
Ramadan diperkirakan akan dimulai sekitar 10 Maret nanti.
Polisi Israel telah membatasi akses warga Palestina ke Masjid al-Aqsa, terutama pada hari Jumat, sejak 7 Oktober tahun lalu atau sesaat setelah Hamas melakukan Israel yang memicu perang besar di Gaza sekarang ini.
5 Alasan Israel Akan Batasi Muslim Palestina Masuk Masjid al-Aqsa
1. Alasan Keamanan
Israel mengeklaim pembatasan diperlukan untuk mencegah kekerasan dan kerusuhan di kompleks masjid tersebut. Hal ini didasari oleh beberapa peristiwa di masa lalu, seperti kerusuhan pada tahun 2017 yang menyebabkan kematian beberapa orang.
2. Alasan Kontrol Yerusalem
Israel ingin mengontrol siapa yang masuk dan keluar dari kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem, dan sering kali menggunakan pembatasan sebagai cara untuk menegaskan kedaulatannya atas wilayah tersebut.
3. Alasan Politik
Pembatasan akses ke Masjid al-Aqsa merupakan cara Israel untuk menekan dan menghukum warga Palestina. Hal ini sering dilakukan sebagai respons terhadap peristiwa politik tertentu, seperti protes atau serangan kelompok perlawanan Palestina terhadap Israel.
4. Alasan Hukuman Kolektif
Israel sering menggunakan pembatasan akses ke Masjid al-Aqsa sebagai bentuk hukuman kolektif terhadap seluruh warga Palestina atas tindakan individu. Hal ini dikecam oleh banyak orang sebagai pelanggaran hak asasi manusia.
5. Alasan Keagamaan
Beberapa kelompok ekstremis Yahudi ingin membatasi akses Muslim Palestina ke Masjid al-Aqsa karena mereka ingin membangun Kuil Ketiga di tempat tersebut.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
(mas)
tulis komentar anda