7 Tipu Daya AI yang Mempengaruhi Pemilu India 2024, Salah Satunya Menghasilkan Demokrasi Palsu

Rabu, 21 Februari 2024 - 21:50 WIB
Namun video tersebut tetap online dan partai tersebut tidak pernah menerima pemberitahuan dari ECI, dua pemimpin Kongres yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Al Jazeera.

Al Jazeera telah meminta komentar dari ECI tetapi belum menerima tanggapan.

“Bahkan jika seseorang disesatkan sehingga memercayai sesuatu dan hal itu mengubah pikirannya, hal itu akan merusak kemurnian proses pemilu,” kata SY Quraishi, mantan ketua komisioner pemilu India. “Deepfake telah membuat masalah penyebaran rumor selama pemilu menjadi ribuan kali lipat.”

Quraishi mengatakan bahwa deepfake perlu dimoderasi secara real-time untuk meminimalkan dampak buruk terhadap demokrasi India.

“ECI perlu mengambil tindakan sebelum kerusakan terjadi,” katanya. “Mereka harus lebih cepat.”

6. Kebenaran Makin Sulit Dijangkau karena Demokrasi Palsu



Foto/Reuters

Pemerintah India telah menekan perusahaan teknologi besar, termasuk Google dan Meta, untuk secara aktif melakukan upaya untuk memoderasi deepfake di platform mereka. Menteri TI Rajeev Chandrasekhar telah bertemu dengan pejabat dari perusahaan-perusahaan ini sebagai bagian dari pertimbangan mengenai ancaman yang ditimbulkan oleh deepfake.

Dengan meminta sektor teknologi untuk memimpin, pemerintah lolos dari kritik apa pun yang menyatakan bahwa pemerintah sedang mencoba menyensor deepfake yang selektif, atau bahwa pemerintah sedang mencoba untuk menindak teknologi AI yang sedang berkembang secara lebih luas.

Namun dengan memberikan tanggung jawab kepada perusahaan swasta, pemerintah menimbulkan pertanyaan tentang ketulusan niatnya untuk mengatur konten manipulatif, kata Prateek Waghre, direktur eksekutif Internet Freedom Foundation India, sebuah wadah pemikir kebijakan teknologi terkemuka yang berbasis di New Delhi. “Ini hampir hanya angan-angan,” katanya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More