7 Motif Israel Meningkatkan Eskalasi Serangan ke Lebanon

Rabu, 21 Februari 2024 - 20:20 WIB
Israel mengintensifkan serangan ke Lebanon. Foto/Reuters
GAZA - Serangan Israel terhadap Lebanon selatan kembali meningkat setelah serangan Senin (19/2/2024) di kota selatan Ghaziyeh, sekitar 60 km (37 mil) dari perbatasan selatan.

Serangan tersebut, yang videonya menunjukkan mengenai dua sasaran terpisah, melukai 14 orang. Seorang juru bicara Israel mengatakan sasarannya adalah depot senjata Hizbullah, meskipun seorang pemilik pabrik mengatakan pabrik generator listriknya terkena serangan.

Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu merupakan respons terhadap kendaraan udara tak berawak (UAV) yang terbang menuju Galilea Bawah. Hizbullah tidak mengklaim UAV tersebut tetapi mengumumkan serangan lain.



Terlepas dari pembunuhan yang ditargetkan, serangan-serangan ini adalah yang paling utara sejak kedua belah pihak mulai saling melancarkan serangan pada tanggal 8 Oktober. Serangan-serangan ini terjadi menyusul peningkatan intensifikasi setelah Rabu lalu, ketika kedua belah pihak menimbulkan korban jiwa pada hari paling mematikan bagi warga sipil Lebanon sejak dimulainya perang. pertempuran.

Pada tanggal 14 Februari pagi, seorang tentara Israel tewas dan delapan lainnya terluka dalam serangan roket Hizbullah di sebuah pangkalan di Safad.

Setidaknya 10 warga sipil, termasuk tujuh anggota keluarga yang sama, tewas dalam serangan pertama, dan seorang wanita serta dua anaknya menjadi korban serangan lain sementara banyak lainnya terluka ketika foto dan video asap mengepul dari bangunan yang hancur muncul di Hizbullah- grup Telegram yang ditautkan. Tiga pejuang Hizbullah juga dilaporkan tewas.

7 Motif Israel Meningkatkan Eskalasi Serangan ke Lebanon

1. Mengalihkan Perhatian Internasional



Foto/Reuters

Serangan-serangan ini bukanlah hal baru, namun serangan ini semakin intensif menyusul upaya diplomat internasional untuk mengakhiri konflik di perbatasan Lebanon-Israel.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More