Politisi Kyiv: Jika Ditolak Gabung NATO, Ukraina Butuh Senjata Nuklir
Senin, 19 Februari 2024 - 10:27 WIB
KYIV - Seorang politisi anggota parlemen Ukraina berharap negaranya diterima sebagai anggota NATO. Jika ditolak, Kyiv tidak punya pilihan lain selain mengembangkan atau memperoleh senjata nuklir.
Politisi bernama Oleksiy Goncharenko itu telah mendesak Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken untuk membahas kebutuhan Kyiv tersebut dalam Konferensi Keamanan Munich pada hari Sabtu.
Dia bertanya-tanya pilihan lain apa yang dimiliki Kyiv untuk melawan Moskow, selain menjadi anggota NATO, bersekutu dengan kekuatan nuklir atau memulihkan kekuatan nuklir Ukraina.
Namun Blinken mengelak dari pertanyaan tersebut.
“Sekali lagi saya akan mengatakan secara langsung dan terbuka: Saya mendukung kembalinya senjata nuklir ke Ukraina. Dan saya yakin ini adalah satu-satunya pilihan kita untuk bertahan hidup,” tulis Goncharenko dalam posting-an Telegram pada Minggu malam.
Dia, seperti dikutip RT, Senin (19/2/2024), membenarkan bahwa Blinken tidak menjawab pertanyaan tentang perlunya Ukraina memiliki senjata nuklir.
Anggota parlemen tersebut melanjutkan dengan berargumen: “Jika NATO tidak mau menerima kami, maka roket nuklir harus dibuat."
Dia menegaskan bahwa Kyiv akan dengan senang hati menanggung segala kemungkinan sanksi atas pelanggaran perjanjian non-proliferasi.
Politisi bernama Oleksiy Goncharenko itu telah mendesak Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken untuk membahas kebutuhan Kyiv tersebut dalam Konferensi Keamanan Munich pada hari Sabtu.
Dia bertanya-tanya pilihan lain apa yang dimiliki Kyiv untuk melawan Moskow, selain menjadi anggota NATO, bersekutu dengan kekuatan nuklir atau memulihkan kekuatan nuklir Ukraina.
Namun Blinken mengelak dari pertanyaan tersebut.
“Sekali lagi saya akan mengatakan secara langsung dan terbuka: Saya mendukung kembalinya senjata nuklir ke Ukraina. Dan saya yakin ini adalah satu-satunya pilihan kita untuk bertahan hidup,” tulis Goncharenko dalam posting-an Telegram pada Minggu malam.
Dia, seperti dikutip RT, Senin (19/2/2024), membenarkan bahwa Blinken tidak menjawab pertanyaan tentang perlunya Ukraina memiliki senjata nuklir.
Anggota parlemen tersebut melanjutkan dengan berargumen: “Jika NATO tidak mau menerima kami, maka roket nuklir harus dibuat."
Dia menegaskan bahwa Kyiv akan dengan senang hati menanggung segala kemungkinan sanksi atas pelanggaran perjanjian non-proliferasi.
tulis komentar anda