Rusia Turun Tangan Persatukan Faksi-faksi Palestina, Bagaimana Caranya?

Minggu, 18 Februari 2024 - 20:50 WIB
Rusia akan berusaha mempersatukan faksi yang bertikai di Palestina. Foto/Reuters
GAZA - Rusia telah mengundang faksi-faksi Palestina untuk bertemu di Moskow pada 26 Februari mendatang. Itu diungkapkan menteri Otoritas Palestina. Dia menambahkan bahwa Otoritas Palestina siap untuk terlibat dengan Hamas.

“Rusia telah mengundang semua faksi Palestina yang akan bertemu pada tanggal 26 bulan ini di Moskow. Kami akan melihat apakah Hamas siap untuk turun tangan bersama kami,” kata Mohammad Shtayyeh pada Konferensi Keamanan Munich, dilansir Arab News.

“Kami siap untuk terlibat. Jika Hamas tidak melakukannya maka lain ceritanya. Kami membutuhkan persatuan Palestina,” katanya. Dia menambahkan bahwa untuk menjadi bagian dari persatuan tersebut, Hamas perlu memenuhi prasyarat tertentu.



Didirikan sebagai bagian dari perjanjian damai Oslo tahun 1993 antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang meningkatkan harapan akan berdirinya negara Palestina, Otoritas Palestina telah melihat legitimasinya terus-menerus dirusak oleh pembangunan pemukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki.



Banyak warga Palestina yang kini menganggap PLO korup, tidak demokratis, dan tidak dapat didekati.

Kelompok Islam Islam Hamas telah memerintah di Jalur Gaza selama 17 tahun setelah mengusir pasukan keamanan loyalis Otoritas Palestina dari wilayah tersebut. Serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel memicu perang Israel melawan kelompok tersebut di Gaza.

Negara-negara Barat dan beberapa negara Arab telah menyatakan dengan jelas bahwa mereka ingin melihat revitalisasi Otoritas Palestina – yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas sejak tahun 2005 – mengambil alih kekuasaan di Gaza setelah konflik selesai, dan menyatukan pemerintahannya dengan Tepi Barat.

“Palestina sudah siap. Kami mempunyai institusi dan kemampuan, namun masalah serius kami adalah kami berada di bawah pendudukan,” kata Shtayyeh. “Kami berada di bawah pendudukan Israel dan kami ingin mengakhirinya.”
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More