Bagaimana Intelijen Inggris Membantu Israel dalam Perang Gaza?

Minggu, 18 Februari 2024 - 18:18 WIB
Sebuah dokumen rahasia dari GCHQ menambahkan bahwa “fasilitas pengumpulan Siprus diakui oleh NSA sebagai aset penting”.

Pengungkapan ini, yang dibocorkan oleh pengungkap fakta (whistleblower) NSA, Edward Snowden, menjadi penting mengingat aktivitas AS-Inggris di Siprus, yang menunjukkan bahwa informasi intelijen yang diperoleh dari Gaza oleh agen mata-mata Amerika yang beroperasi di Siprus Britania mungkin akan dibagikan kepada rezim Israel.

Militer AS dan Inggris adalah mitra utama Israel dan mendukung pemboman mereka di Gaza. Dokumen tersebut menunjukkan intelijen yang dikumpulkan di Siprus kemungkinan besar akan menjadi bagian dari dukungan ini.

Dokumen GCHQ yang bocor mengakui bahwa intelijen yang dikumpulkan dari Siprus terintegrasi “dengan perencanaan dan operasi militer,” menekankan interaksi erat antara GCHQ dan Kementerian Pertahanan (MoD) di Siprus.

Selain itu, RAF Troodos, sebuah “situs yang dipertahankan” Inggris di dekat perbatasan utara Siprus, beroperasi sebagai pos pendengaran bagi AS, menyediakan akses unik ke titik-titik penting di Timur Tengah. Informasi intelijen yang dikumpulkan dari Troodos mendukung analis teknis di AS dan Inggris dan digunakan untuk pengumpulan terkait senjata, menurut dokumen GCHQ.

Situs Troodos, kata GCHQ, “telah lama dianggap sebagai 'Permata di Mahkota' oleh NSA karena menawarkan akses unik ke Levant, Afrika Utara, dan Turki”.

Selain itu, CIA diyakini beroperasi dari pangkalan Inggris di Siprus. Kabel AS yang bocor, dilaporkan oleh Declassified, menyebutkan seorang pejabat Inggris menyatakan bahwa pesawat Amerika yang terbang dari RAF Akrotiri dioperasikan oleh Departemen Luar Negeri dan militer AS, dengan “kemungkinan lembaga lain”, mungkin CIA, melakukan operasi dari pangkalan tersebut.

5. Mengirim Tentara ke Medan Perang untuk Melawan Hamas



Foto/Reuters

Melansir Press TV, dalam sebuah pengungkapan baru-baru ini, kematian Nathanel Young, seorang pria Inggris berusia 20 tahun yang bertugas sebagai kopral di Pasukan Pendudukan Israel (IOF), menjelaskan fakta bahwa ratusan warga Inggris bertugas di IOF, yang merupakan tindakan ilegal. menduduki tanah Palestina dan telah membunuh ribuan anak di Gaza.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More