Putin: Rusia Hampir Mendapatkan Vaksin Kanker

Kamis, 15 Februari 2024 - 15:01 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/Sputnik/Alexey Maishev
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin menjelaskan ilmuwan medis Rusia sedang mengerjakan vaksin untuk melawan kanker dan pengobatan generasi baru.

Berbicara tentang kondisi ilmu kedokteran Rusia di Forum Teknologi Masa Depan di Moskow, Rabu (14/2/2024), Putin menekankan kemajuan besar telah dicapai dalam deteksi dini dan pengobatan kanker, yang mengarah pada tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi.

“Saya juga akan menambahkan bahwa kita hampir menciptakan apa yang disebut vaksin onco, vaksin melawan kanker, dan obat imunomodulator generasi baru. Dan saya berharap dapat segera digunakan secara efektif sebagai metode terapi individu,” ujar dia.



Menurut presiden, lebih dari separuh kasus kanker di Rusia terdeteksi pada tahap awal, dan prognosisnya paling baik.

Dia juga berjanji terus mendanai penelitian dan pengembangan medis pada tingkat yang diperlukan.

Putin menggambarkan kemajuan medis yang ditunjukkannya di forum tersebut sebagai “semacam fiksi ilmiah.”

“Padahal dulu kita hanya bisa membaca hal-hal seperti itu dalam karya-karya fiksi fantasi, namun kini semua itu menjadi kenyataan. Semua bidang ini kini mendapatkan momentumnya, dan diharapkan menghasilkan revolusi nyata dalam bidang kedokteran dalam waktu dekat,” tutur dia.



Salah satu penemuannya adalah chip khusus yang mampu mengembalikan penglihatan seseorang jika ditanamkan ke otak. Teknologi tersebut saat ini sedang menjalani uji klinis.

“Kemajuan di bidang kedokteran, pencegahan, dan pengobatan memang sangat berharga, namun hal tersebut memerlukan partisipasi bidang industri lain agar dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat Rusia,” papar Putin.

Oleh karena itu, Moskow memandang bidang-bidang industri utama ini sebagai proyek yang memiliki kepentingan nasional, dan berupaya membangun seluruh proses industri, mulai dari fondasi dan penerapan hingga produksi dan pelatihan pekerja berkualifikasi tinggi sebagai mata rantai yang terintegrasi.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More