Jaksa Agung di AS Minta Presiden Biden Dicopot karena Ingatannya Buruk
Kamis, 15 Februari 2024 - 07:45 WIB
WASHINGTON - Jaksa Agung West Virginia di Amerika Serikat (AS), Patrick Morrisey, meminta agar Presiden Joe Biden dicopot. Alasannya, presiden secara fisik tidak dapat menjalankan tugasnya termasuk ingatannya yang buruk.
Morrisey kemudian meminta Wakil Presiden Kamala Harris untuk menyatakan ketidakmampuan Biden secara fisik untuk menjalankan tugasnya sebagai presiden.
Permintaan itu tertuang dalam surat yang dikirimkan kepada Harris pada Selasa waktu Washington.
Pekan lalu, sebuah laporan dari penasihat khusus Departemen Kehakiman AS Robert Hur menggambarkan presiden berusia 81 tahun itu sebagai “pria lanjut usia dengan ingatan yang buruk".
Namun, laporan Hur menyarankan agar tidak menuntut Biden atas kesalahan penanganan dokumen-dokumen rahasia.
Morrisey kini telah meminta Harris untuk menyerukan Amandemen ke-25untuk mencopotBiden dan mengambil alih perannya.
"Laporan Hur memberikan gambaran yang jelas tentang seorang Presiden yang tidak siap untuk melakukan tugasnya," bunyi surat tersebut, seperti dikutip RT, Kamis (15/2/2024).
"Penurunan kognitifnya merupakan hal yang sangat memprihatinkan bagi orang-orang Amerika, terutama pada saat negara kita sedang mengalami krisis demi krisis baik di dalam negeri maupun di luar negeri.”
Morrisey kemudian meminta Wakil Presiden Kamala Harris untuk menyatakan ketidakmampuan Biden secara fisik untuk menjalankan tugasnya sebagai presiden.
Permintaan itu tertuang dalam surat yang dikirimkan kepada Harris pada Selasa waktu Washington.
Pekan lalu, sebuah laporan dari penasihat khusus Departemen Kehakiman AS Robert Hur menggambarkan presiden berusia 81 tahun itu sebagai “pria lanjut usia dengan ingatan yang buruk".
Namun, laporan Hur menyarankan agar tidak menuntut Biden atas kesalahan penanganan dokumen-dokumen rahasia.
Morrisey kini telah meminta Harris untuk menyerukan Amandemen ke-25untuk mencopotBiden dan mengambil alih perannya.
"Laporan Hur memberikan gambaran yang jelas tentang seorang Presiden yang tidak siap untuk melakukan tugasnya," bunyi surat tersebut, seperti dikutip RT, Kamis (15/2/2024).
"Penurunan kognitifnya merupakan hal yang sangat memprihatinkan bagi orang-orang Amerika, terutama pada saat negara kita sedang mengalami krisis demi krisis baik di dalam negeri maupun di luar negeri.”
Lihat Juga :
tulis komentar anda