Perkuat Armada Laut, Korsel Bangun Kapal Induk
Kamis, 13 Agustus 2020 - 11:07 WIB
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) berencana membangun kapal induk tahun depan. Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Korsel berharap armada baru tersebut dapat memperkuat barisan pertahanan dan daya tempur marinir Korsel di Samudera Pasifik. Kapal induk itu akan dilengkapi berbagai peralatan canggih.
Ketertarikan Korsel untuk membangun kapal induk sudah tercurahkan sejak tahun lalu. Saat itu, Kemenhan Korsel mengaku tertarik untuk membangun kapal transportasi raksasa multi-guna. Namun, Korsel tidak pernah membeberkannya secara detail. Dan baru kali ini Korsel mengungkapkannya secara eksplisit.
“Kami ingin membangun kapal induk seberat 30.000 ton yang dapat mengangkut tentara, perlengkapan militer, dan pesawat tempur, baik yang terbang secara vertikal ataupun horizontal,” ungkap Kemenhan Korsel, dikutip CNN. “Kapal ini akan membuat strategi pertahanan berjalan lebih efektif di kawasan perairan.” (Baca: Korea Selatan Ingin Bangun Kapal Induk Dalam 10 Tahun)
Dengan berat mencapai 30.000 ton, kapal induk buatan Korsel akan setara dengan kapal induk milik Jepang dibandingkan dengan kapal induk milik AS, USS America, yang memiliki berat hingga 43.000 ton. Belakangan ini, China juga membangun kapal induk. Namun, Beijing belum memiliki pesawat jet secepat F-35B.
Sampai berita ini diturunkan, Korsel tidak memberikan estimasi anggaran yang akan dikeluarkan. Namun, berdasarkan data pemerintah AS, harga kapal baru USS America mencapai USD4 miliar. Adapun harga pesawat F-35B senilai USD122 juta per unit. Rencana itu pun mendapatkan kritikan dari para pengamat.
“Antara biaya dan keuntungan harus seimbang. Apakah investasi ini layak?” ujar Chun in-bum, mantan jenderal bintang tiga Korsel. “Aspek lainnya yang perlu dipertimbangkan ialah kapabilitas dan prioritas. Sebab, saat ini, tentara Korsel jauh lebih membutuhkan logistik, pelatihan, dan radio yang lebih baik,” tambahnya. (Baca juga: Kemendikbud Luncurkan Gerakan 1 Juta Masker)
Korsel juga berencana memboyong pesawat jet baru F-35B buatan Amerika Serikat (AS). Pesawat itu dinilai cocok melengkapi daya serang kapal induk Korsel karena dapat lepas landas lebih cepat dan mendarat secara vertikal. Sejauh ini, tidak ada pesawat yang memiliki kemampuan lepas landas secepat F-35B.
AS dan Jepang juga mengoperasikan pesawat serupa untuk membantu misi-misi militer di Samudera Pasifik. Korsel, AS, dan Jepang memiliki hubungan militer yang kurang baik dengan Korea Utara (Korut) sejak Perang Korea pada 1950-1953. Sampai sekarang, Korsel dan Korut juga hanya melakukan gencatan senjata.
Ketertarikan Korsel untuk membangun kapal induk sudah tercurahkan sejak tahun lalu. Saat itu, Kemenhan Korsel mengaku tertarik untuk membangun kapal transportasi raksasa multi-guna. Namun, Korsel tidak pernah membeberkannya secara detail. Dan baru kali ini Korsel mengungkapkannya secara eksplisit.
“Kami ingin membangun kapal induk seberat 30.000 ton yang dapat mengangkut tentara, perlengkapan militer, dan pesawat tempur, baik yang terbang secara vertikal ataupun horizontal,” ungkap Kemenhan Korsel, dikutip CNN. “Kapal ini akan membuat strategi pertahanan berjalan lebih efektif di kawasan perairan.” (Baca: Korea Selatan Ingin Bangun Kapal Induk Dalam 10 Tahun)
Dengan berat mencapai 30.000 ton, kapal induk buatan Korsel akan setara dengan kapal induk milik Jepang dibandingkan dengan kapal induk milik AS, USS America, yang memiliki berat hingga 43.000 ton. Belakangan ini, China juga membangun kapal induk. Namun, Beijing belum memiliki pesawat jet secepat F-35B.
Sampai berita ini diturunkan, Korsel tidak memberikan estimasi anggaran yang akan dikeluarkan. Namun, berdasarkan data pemerintah AS, harga kapal baru USS America mencapai USD4 miliar. Adapun harga pesawat F-35B senilai USD122 juta per unit. Rencana itu pun mendapatkan kritikan dari para pengamat.
“Antara biaya dan keuntungan harus seimbang. Apakah investasi ini layak?” ujar Chun in-bum, mantan jenderal bintang tiga Korsel. “Aspek lainnya yang perlu dipertimbangkan ialah kapabilitas dan prioritas. Sebab, saat ini, tentara Korsel jauh lebih membutuhkan logistik, pelatihan, dan radio yang lebih baik,” tambahnya. (Baca juga: Kemendikbud Luncurkan Gerakan 1 Juta Masker)
Korsel juga berencana memboyong pesawat jet baru F-35B buatan Amerika Serikat (AS). Pesawat itu dinilai cocok melengkapi daya serang kapal induk Korsel karena dapat lepas landas lebih cepat dan mendarat secara vertikal. Sejauh ini, tidak ada pesawat yang memiliki kemampuan lepas landas secepat F-35B.
AS dan Jepang juga mengoperasikan pesawat serupa untuk membantu misi-misi militer di Samudera Pasifik. Korsel, AS, dan Jepang memiliki hubungan militer yang kurang baik dengan Korea Utara (Korut) sejak Perang Korea pada 1950-1953. Sampai sekarang, Korsel dan Korut juga hanya melakukan gencatan senjata.
tulis komentar anda