Sekutu-sekutu NATO Khawatir Trump Kembali Jadi Penguasa AS, Mengapa?

Senin, 12 Februari 2024 - 10:33 WIB
“Bagi mereka yang mengatakan bahwa masa jabatan pertamanya tidak menimbulkan banyak kerusakan pada tatanan internasional, salah satu jawabannya adalah bahwa dia menarik AS keluar dari JCPOA, kesepakatan untuk mengekang program nuklir Iran. Percepatan kerja Iran sejak saat itu telah menjadikannya negara yang memiliki senjata nuklir,” katanya dalam pidatonya baru-baru ini.

Biden adalah seorang kritikus kebijakan Trump terhadap Iran tetapi belum berhasil membangun kembali hubungan dengan Teheran, yang terus mengembangkan kekuatannya di seluruh kawasan.

Dalton, mantan duta besar Inggris untuk Iran, mengatakan prospek Timur Tengah akan “sedikit lebih buruk” di bawah kepemimpinan Trump dibandingkan Biden. Namun dia mengatakan perbedaan ketegangan utama di kawasan ini—konflik Israel-Palestina dan ambisi Iran—akan terbatas.

“Tidak ada pemerintahan AS yang akan melakukan upaya serius untuk menyelesaikan perbedaan dengan Iran melalui diplomasi,” kata Dalton kepada AP. “Kapal itu berlayar beberapa waktu lalu.”

Sementara itu, warga Palestina dan para pendukung mereka, memohon kepada Biden untuk mengurangi dukungan AS terhadap Israel ketika jumlah korban jiwa warga sipil akibat perang di Gaza meningkat. Namun kelompok garis keras di Israel berpendapat bahwa AS sudah terlalu banyak menahan serangan terhadap Hamas.

Itamar Ben-Gvir, menteri keamanan nasional sayap kanan Israel, baru-baru ini mengatakan Biden tidak memberikan “dukungan penuh” kepada Israel dan bahwa “jika Trump berkuasa, tindakan AS akan sangat berbeda.”

Sama seperti sekutu-sekutunya, para pesaing Amerika tidak secara terbuka menyatakan preferensi mereka terhadap hasil pemilu.

Trump mengembangkan hubungan yang kuat dengan Erdogan dan menyebut mereka “teman yang sangat baik” pada pertemuan tahun 2019 di Gedung Putih.

Namun hubungan Turki-AS bermasalah selama masa jabatan Trump. Pemerintahan Trump mengeluarkan Turki dari proyek jet tempur F-35 karena keputusan Ankara untuk membeli sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia, sementara Trump sendiri mengancam akan menghancurkan perekonomian Turki.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan kepada CBS pada bulan Januari bahwa dia “tidak yakin akan ada perbedaan” antara kepresidenan Trump dan Biden. Dia berpendapat bahwa Rusia-AS. hubungan telah memburuk sejak pemerintahan George W. Bush.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More