Arab Saudi: Tidak akan Ada Hubungan Diplomatik dengan Israel Tanpa Negara Palestina Merdeka
Rabu, 07 Februari 2024 - 08:34 WIB
RIYADH - Arab Saudi menekankan kepada Amerika Serikat (AS) bahwa pihaknya tegas tidak akan ada hubungan diplomatik dengan Israel kecuali negara Palestina merdeka diakui berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur, dan “agresi” Israel di Jalur Gaza dihentikan.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Saudi mengeluarkan pernyataan itu pada Rabu (7/2/2024).
“Arab Saudi mengatakan tidak akan ada hubungan diplomatik dengan Israel kecuali Palestina memiliki negara merdeka,” papar laporan Saudi Press Agency pada Rabu pagi.
Pernyataan Kementerian Luar Negeri mengatakan Riyadh teguh pada Palestina untuk mendapatkan hak sah mereka.
“Kerajaan telah mengomunikasikan sikap tegasnya kepada pemerintah AS bahwa tidak akan ada hubungan diplomatik dengan Israel kecuali negara Palestina merdeka diakui berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” papar pernyataan Saudi itu.
Catatan resmi tersebut membahas komentar yang dikaitkan dengan Juru Bicara Keamanan Nasional AS John Kirby, tanpa menjelaskan pernyataannya.
Reuters melaporkan pada Selasa bahwa, “Kirby mengatakan pemerintahan Biden telah menerima tanggapan positif bahwa Arab Saudi dan Israel bersedia untuk terus melakukan diskusi normalisasi.”
Pernyataan Saudi juga menuntut, “Agresi Israel di Jalur Gaza dihentikan dan semua pasukan pendudukan Israel mundur dari Jalur Gaza”.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Saudi mengeluarkan pernyataan itu pada Rabu (7/2/2024).
“Arab Saudi mengatakan tidak akan ada hubungan diplomatik dengan Israel kecuali Palestina memiliki negara merdeka,” papar laporan Saudi Press Agency pada Rabu pagi.
Pernyataan Kementerian Luar Negeri mengatakan Riyadh teguh pada Palestina untuk mendapatkan hak sah mereka.
“Kerajaan telah mengomunikasikan sikap tegasnya kepada pemerintah AS bahwa tidak akan ada hubungan diplomatik dengan Israel kecuali negara Palestina merdeka diakui berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” papar pernyataan Saudi itu.
Catatan resmi tersebut membahas komentar yang dikaitkan dengan Juru Bicara Keamanan Nasional AS John Kirby, tanpa menjelaskan pernyataannya.
Reuters melaporkan pada Selasa bahwa, “Kirby mengatakan pemerintahan Biden telah menerima tanggapan positif bahwa Arab Saudi dan Israel bersedia untuk terus melakukan diskusi normalisasi.”
Pernyataan Saudi juga menuntut, “Agresi Israel di Jalur Gaza dihentikan dan semua pasukan pendudukan Israel mundur dari Jalur Gaza”.
Lihat Juga :
tulis komentar anda