AS Mulai Balas Dendam, Bombardir 85 Target di Irak dan Suriah
Sabtu, 03 Februari 2024 - 07:11 WIB
"Target-target tersebut termasuk pusat komando dan kendali, situs intelijen, gudang senjata, dan fasilitas rantai pasokan milisi yang didukung Iran, serta sponsor IRGC mereka yang memfasilitasi serangan terhadap pasukan AS dan koalisi,” lanjut CENTCOM.
Pada Minggu malam lalu, serangan drone menghantam pangkalan militer AS di Yordania yang berdekatan dengan Suriah—dikenal sebagai Tower 22". Kelompok Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dengan alasan Amerika mendukung Israel melakukan pengeboman brutal di Gaza, Palestina.
"Serangan terhadap Tower 22 direncanakan, dibiayai dan difasilitasi oleh Perlawanan Islam di Irak," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby.
Kelompok tersebut terdiri dari beberapa faksi milisi, termasuk Kataib Hezbollah, yang telah melancarkan beberapa serangan roket dan drone terhadap pasukan AS di wilayah tersebut sejak perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober 2023.
Kirby mengisyaratkan serangan balasan AS akan dilakukan selama beberapa hari. "Ini tidak akan terjadi satu kali saja,” katanya.
“Seperti yang saya katakan, hal pertama yang Anda lihat bukanlah hal terakhir.”
Dia menambahkan, Presiden Joe Biden masih berusaha menghindari perang yang lebih luas dengan Iran.
Lihat Juga: Siapa John Ratcliffe? Calon Direktur CIA Pilihan Trump yang Agresif terhadap China dan Iran
Pada Minggu malam lalu, serangan drone menghantam pangkalan militer AS di Yordania yang berdekatan dengan Suriah—dikenal sebagai Tower 22". Kelompok Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dengan alasan Amerika mendukung Israel melakukan pengeboman brutal di Gaza, Palestina.
"Serangan terhadap Tower 22 direncanakan, dibiayai dan difasilitasi oleh Perlawanan Islam di Irak," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby.
Kelompok tersebut terdiri dari beberapa faksi milisi, termasuk Kataib Hezbollah, yang telah melancarkan beberapa serangan roket dan drone terhadap pasukan AS di wilayah tersebut sejak perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober 2023.
Kirby mengisyaratkan serangan balasan AS akan dilakukan selama beberapa hari. "Ini tidak akan terjadi satu kali saja,” katanya.
“Seperti yang saya katakan, hal pertama yang Anda lihat bukanlah hal terakhir.”
Dia menambahkan, Presiden Joe Biden masih berusaha menghindari perang yang lebih luas dengan Iran.
Lihat Juga: Siapa John Ratcliffe? Calon Direktur CIA Pilihan Trump yang Agresif terhadap China dan Iran
(mas)
tulis komentar anda