Aneh tapi Nyata, Bayi Ini Lahir dari Rahim Neneknya
Kamis, 25 Januari 2024 - 11:50 WIB
BARCELONA - Seorang bayi laki-laki lahir di Spanyol setelah tumbuh di dalam rahim neneknya. Sekilas ini kedengarannya aneh, tapi nyata sebagai hasil kemajuan medis di negara itu.
Ibu dari bayi tersebut telah menerima transplantasi rahim dari ibunya dua tahun sebelumnya dan berhasil melahirkan bayi laki-laki pada 2 Januari 2024.
Oleh karena itu, bayi tersebut—yang diberi nama Manuel—, berkembang di rahim yang sama dengan tempat ibunya juga tumbuh di dalamnya.
"Sebelum Manuel lahir, saya berbicara dengannya dan berkata: 'Saya juga berada di sini, kamu akan baik-baik saja'," kata ibu bayi tersebut, Maira, kepada Catalunya Ràdio di Barcelona.
Ini menandai pertama kalinya seorang bayi di Spanyol lahir dari rahim yang disumbangkan oleh neneknya sendiri.
Kasus serupa pernah terjadi di Swedia pada 2014 ketika Emelie Eriksson melahirkan seorang anak laki-laki dari rahim yang disumbangkan ibunya di Sahlgrenska University Hospital, bagian dari University of Gothenburg.
Sekadar diketahui, Maira tidak bisa hamil dengan rahimnya sendiri karena mengidap penyakit yang disebut Sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser (Sindrom MRKH), yaitu kelainan bawaan langka yang menyebabkan keterbelakangan sistem reproduksi wanita.
Sindrom MRKH memengaruhi sekitar satu dari setiap 4.500 wanita dan ditandai dengan rahim yang kecil atau tidak ada dan vagina yang memendek. Penderita MRKH biasanya tidak bisa hamil.
Maira dan ibunya menghubungi Hospital Clínic de Barcelona—yang telah melakukan penelitian mengenai cara melahirkan bayi dari rahim yang ditransplantasikan—dengan harapan dapat melakukan hal yang sama.
"Saya berpikir: jika saya mati, saya akan mati dengan bahagia, melakukan apa yang saya inginkan atau setidaknya berusaha. Dan ibu saya mengatakan hal yang sama," katanya, seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (25/1/2024).
Transplantasi rahim adalah prosedur yang sangat rumit, memerlukan histerektomi pada donor dan penerima, diikuti dengan pemasangan rahim donor ke dalam penerima.
“Maira pernah berada di dalam rahim dan sekarang berada di dalam dirinya. Ini adalah tonggak sejarah medis dan ilmiah yang patut mendapat pujian besar, dan merupakan hasil keahlian tim profesional luar biasa yang mewujudkannya. Ini adalah perubahan paradigma mutlak dalam kedokteran," kata Francisco Carmona, kepala Layanan Ginekologi di Hospital Clínic de Barcelona, dalam sebuah pernyataan.
Setelah transplantasi pada awal tahun 2022, Maira menjalani perawatan kesuburan agar bisa hamil, setelah menumbuhkan beberapa embrio dari sel telurnya dan sperma pasangannya menggunakan in vitro fertilization (IVF).
Dia hamil, dan bayinya lahir melalui operasi caesar pada minggu ke-37. Pasien transplantasi rahim tidak disarankan untuk melahirkan secara normal.
Hanya delapan rumah sakit di dunia yang melakukan prosedur ini, dan ini menandai kedua kalinya Spanyol melihat bayi lahir dari rahim yang disumbangkan.
Prosedur pertama ini—yang menghasilkan bayi yang lahir pada bulan Maret 2023—melibatkan seorang saudara perempuan yang mendonorkan rahimnya, namun bukan seorang ibu.
Rahim seorang ibu yang disumbangkan sama layaknya untuk hamil seperti halnya rahim dari donor yang lebih muda, kata para dokter.
"Jika Anda memberikan hormon-hormon ini, mereka akan mengalami menstruasi lagi dan menjadi normal. Kami lebih khawatir bahwa pendonornya adalah perokok dibandingkan usia mereka,” kata Carmona kepada Catalunya Ràdio.
Maira dan keluarganya telah kembali ke rumah untuk memulai hidup baru mereka, dan Maira mengatakan bahwa dia berharap untuk segera memiliki anak kedua.
Ibu dari bayi tersebut telah menerima transplantasi rahim dari ibunya dua tahun sebelumnya dan berhasil melahirkan bayi laki-laki pada 2 Januari 2024.
Oleh karena itu, bayi tersebut—yang diberi nama Manuel—, berkembang di rahim yang sama dengan tempat ibunya juga tumbuh di dalamnya.
"Sebelum Manuel lahir, saya berbicara dengannya dan berkata: 'Saya juga berada di sini, kamu akan baik-baik saja'," kata ibu bayi tersebut, Maira, kepada Catalunya Ràdio di Barcelona.
Ini menandai pertama kalinya seorang bayi di Spanyol lahir dari rahim yang disumbangkan oleh neneknya sendiri.
Kasus serupa pernah terjadi di Swedia pada 2014 ketika Emelie Eriksson melahirkan seorang anak laki-laki dari rahim yang disumbangkan ibunya di Sahlgrenska University Hospital, bagian dari University of Gothenburg.
Sekadar diketahui, Maira tidak bisa hamil dengan rahimnya sendiri karena mengidap penyakit yang disebut Sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser (Sindrom MRKH), yaitu kelainan bawaan langka yang menyebabkan keterbelakangan sistem reproduksi wanita.
Sindrom MRKH memengaruhi sekitar satu dari setiap 4.500 wanita dan ditandai dengan rahim yang kecil atau tidak ada dan vagina yang memendek. Penderita MRKH biasanya tidak bisa hamil.
Maira dan ibunya menghubungi Hospital Clínic de Barcelona—yang telah melakukan penelitian mengenai cara melahirkan bayi dari rahim yang ditransplantasikan—dengan harapan dapat melakukan hal yang sama.
"Saya berpikir: jika saya mati, saya akan mati dengan bahagia, melakukan apa yang saya inginkan atau setidaknya berusaha. Dan ibu saya mengatakan hal yang sama," katanya, seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (25/1/2024).
Transplantasi rahim adalah prosedur yang sangat rumit, memerlukan histerektomi pada donor dan penerima, diikuti dengan pemasangan rahim donor ke dalam penerima.
“Maira pernah berada di dalam rahim dan sekarang berada di dalam dirinya. Ini adalah tonggak sejarah medis dan ilmiah yang patut mendapat pujian besar, dan merupakan hasil keahlian tim profesional luar biasa yang mewujudkannya. Ini adalah perubahan paradigma mutlak dalam kedokteran," kata Francisco Carmona, kepala Layanan Ginekologi di Hospital Clínic de Barcelona, dalam sebuah pernyataan.
Setelah transplantasi pada awal tahun 2022, Maira menjalani perawatan kesuburan agar bisa hamil, setelah menumbuhkan beberapa embrio dari sel telurnya dan sperma pasangannya menggunakan in vitro fertilization (IVF).
Dia hamil, dan bayinya lahir melalui operasi caesar pada minggu ke-37. Pasien transplantasi rahim tidak disarankan untuk melahirkan secara normal.
Hanya delapan rumah sakit di dunia yang melakukan prosedur ini, dan ini menandai kedua kalinya Spanyol melihat bayi lahir dari rahim yang disumbangkan.
Prosedur pertama ini—yang menghasilkan bayi yang lahir pada bulan Maret 2023—melibatkan seorang saudara perempuan yang mendonorkan rahimnya, namun bukan seorang ibu.
Rahim seorang ibu yang disumbangkan sama layaknya untuk hamil seperti halnya rahim dari donor yang lebih muda, kata para dokter.
"Jika Anda memberikan hormon-hormon ini, mereka akan mengalami menstruasi lagi dan menjadi normal. Kami lebih khawatir bahwa pendonornya adalah perokok dibandingkan usia mereka,” kata Carmona kepada Catalunya Ràdio.
Maira dan keluarganya telah kembali ke rumah untuk memulai hidup baru mereka, dan Maira mengatakan bahwa dia berharap untuk segera memiliki anak kedua.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda