Buntut Ledakan Beirut, Demonstran Serukan Presiden Lebanon Lengser
Rabu, 12 Agustus 2020 - 03:32 WIB
BEIRUT - Para demonstran yang marah dan berduka membacakan dengan lantang nama-nama dari sedikitnya 171 orang yang tewas dalam ledakan yang terjadi di pelabuhan Beirut pekan lalu. Mereka juga menyerukan pencopotan presiden Lebanon dan pejabat lain yang mereka salahkan atas tragedi itu.
Warga Lebanon belum tenang dengan pengunduran diri pemerintahan Perdana Menteri Hassan Diab pada hari Senin lalu dan menuntut penghapusan apa yang mereka lihat sebagai kelas penguasa korup yang mereka salahkan atas kesengsaraan di negara itu.
“Kami tidak akan lupa sampai tali dipasang (untuk para pemimpin),” kata seorang pria setelah dia membacakan beberapa nama korban yang ditampilkan di layar seperti dikutip dari Reuters, Rabu (12/8/2020).
Berkumpul di dekat "ground zero", beberapa demonstran membawa foto-foto korban saat layar besar memutar ulang rekaman awan jamur yang naik di atas kota pada Selasa lalu setelah bahan yang sangat mudah meledak yang disimpan selama bertahun-tahun meledak, melukai sekitar 6.000 orang dan menyebabkan ratusan ribu kehilangan tempat tinggal. (Baca: Muncul Awan Jamur, Ini Video Detik-detik Ledakan Beirut )
“Dia Tahu” tertulis di gambar Presiden Michel Aoun pada poster di tempat protes. Di bawahnya, tertulis: “Pemerintah pergi, pemerintah datang; kami akan melanjutkan sampai presiden dan ketua parlemen disingkirkan."
Ihsan Mokdad, seorang kontraktor, mengamati bangunan yang hancur di Gemmayze, sebuah distrik beberapa ratus meter dari pelabuhan.
"Mereka semua bajingan, katanya. "Saya tidak melihat seorang pun anggota parlemen mengunjungi daerah ini," imbuhnya.
Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa presiden dan perdana menteri telah diperingatkan pada bulan Juli tentang gudang amonium nitrat, menurut dokumen dan sumber keamanan senior. (Baca: Pemimpin Lebanon Sudah Diperingatkan Momok 2.750 Ton Amonium Nitrat sejak Juli )
"Janji saya untuk semua orang Lebanon yang terluka adalah bahwa saya tidak akan beristirahat sampai semua fakta diketahui," kata Presiden Lebanon Michel Aoun, yang telah berjanji untuk melakukan penyelidikan yang cepat dan transparan, dalam tweetnya.
Warga Lebanon belum tenang dengan pengunduran diri pemerintahan Perdana Menteri Hassan Diab pada hari Senin lalu dan menuntut penghapusan apa yang mereka lihat sebagai kelas penguasa korup yang mereka salahkan atas kesengsaraan di negara itu.
“Kami tidak akan lupa sampai tali dipasang (untuk para pemimpin),” kata seorang pria setelah dia membacakan beberapa nama korban yang ditampilkan di layar seperti dikutip dari Reuters, Rabu (12/8/2020).
Berkumpul di dekat "ground zero", beberapa demonstran membawa foto-foto korban saat layar besar memutar ulang rekaman awan jamur yang naik di atas kota pada Selasa lalu setelah bahan yang sangat mudah meledak yang disimpan selama bertahun-tahun meledak, melukai sekitar 6.000 orang dan menyebabkan ratusan ribu kehilangan tempat tinggal. (Baca: Muncul Awan Jamur, Ini Video Detik-detik Ledakan Beirut )
“Dia Tahu” tertulis di gambar Presiden Michel Aoun pada poster di tempat protes. Di bawahnya, tertulis: “Pemerintah pergi, pemerintah datang; kami akan melanjutkan sampai presiden dan ketua parlemen disingkirkan."
Ihsan Mokdad, seorang kontraktor, mengamati bangunan yang hancur di Gemmayze, sebuah distrik beberapa ratus meter dari pelabuhan.
"Mereka semua bajingan, katanya. "Saya tidak melihat seorang pun anggota parlemen mengunjungi daerah ini," imbuhnya.
Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa presiden dan perdana menteri telah diperingatkan pada bulan Juli tentang gudang amonium nitrat, menurut dokumen dan sumber keamanan senior. (Baca: Pemimpin Lebanon Sudah Diperingatkan Momok 2.750 Ton Amonium Nitrat sejak Juli )
"Janji saya untuk semua orang Lebanon yang terluka adalah bahwa saya tidak akan beristirahat sampai semua fakta diketahui," kata Presiden Lebanon Michel Aoun, yang telah berjanji untuk melakukan penyelidikan yang cepat dan transparan, dalam tweetnya.
tulis komentar anda