5 Fakta Tren Sekolah Malam di China, dari Melampiaskan Hobi hingga Mencari Teman Baru

Minggu, 21 Januari 2024 - 18:40 WIB
“Banyak siswa kami adalah orang dewasa muda berusia sekitar 30 tahun, yang menghadapi banyak tekanan di tempat kerja dan membutuhkan pengalaman baru untuk mencerahkan dunia spiritual mereka,” kata Yue Mengyu, wakil kurator perpustakaan, dilansir Xinhua.

“Saya merasa rileks saat fokus pada kerajinan tangan ini, dan hal ini melegakan pikiran saya dari kesibukan pekerjaan,” kata Gao Yang, warga Jinan, ibu kota Shandong, berusia 35 tahun. Dia mendaftar di sekolah malam belajar membuat barang-barang dekoratif menggunakan kertas timah yang dilelehkan, sebuah warisan budaya takbenda.

Selain menawarkan relaksasi sepulang kerja, banyak sekolah malam tampaknya memanfaatkan persimpangan yang menjanjikan di mana pendidikan, hiburan, dan kehidupan sosial bertemu.

4. Mencari Teman Baru

Bagi Wang Hehe, seorang remaja berusia 27 tahun yang sedang menjalani gap year, sekolah malamnya di Wuhan adalah tempat untuk mencari teman baru. “Karena saya tidak bekerja atau belajar, saya menghabiskan sebagian besar waktu saya sendirian. Di sini saya merasa terhubung, dan mengobrol dengan orang-orang yang memiliki hobi serupa terbukti sangat menyenangkan,” ujarnya.

Beberapa pelajar ingin meningkatkan keterampilan kerja mereka dengan memanfaatkan guru-guru yang kompeten di lembaga tersebut. Yang Chaowen, seorang barista berusia 22 tahun di Wuhan, tiba di kursus kopi latte setengah jam lebih awal, berharap mendapatkan bimbingan tatap muka.

“Gurunya terkenal di industri kami, jadi saya berharap mendapatkan pengajaran pribadinya sebelum kelas dimulai,” katanya.

5. Orang Dewa Butuh Memperkaya Pengetahuan



Foto/Xinhua

Wang Zhongwu, seorang profesor sosiologi di Universitas Shandong, mengatakan pendidikan di China dulunya berfokus pada anak-anak dan orang tua, sehingga membuat pekerja dewasa muda hanya memiliki sedikit pilihan untuk belajar mandiri. “Keinginan tak terpuaskan dari generasi muda untuk mengembangkan diri dan memperkaya kehidupan budaya merekalah yang memicu demam sekolah malam,” katanya.

“Sekolah malam membutuhkan upaya bersama dari semua sektor masyarakat jika ingin menikmati keberhasilan jangka panjang. Dengan semakin banyaknya sekolah malam yang bermunculan, pemerintah daerah harus membangun platform untuk mengintegrasikan sumber daya, mengawasi kondisi sekolah dan memberikan dukungan kepada masyarakat. informasi yang relevan,” kata Wang.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More