Gerakan Non-Blok Sepakat untuk Dukung Palestina

Sabtu, 20 Januari 2024 - 19:30 WIB
Israel melancarkan serangannya di Gaza setelah serangan kelompok militan Islam Hamas pada 7 Oktober yang menurut para pejabat Israel lebih dari 1.200 warga Israel dan orang asing terbunuh dan 240 orang disandera. Kampanye militer tersebut telah menewaskan lebih dari 24.000 warga Palestina.

“Sejak 7 Oktober kita telah menyaksikan salah satu tindakan genosida paling kejam yang pernah tercatat dalam sejarah,” kata Wakil Presiden Kuba, Salvador Valdes Mesa, dalam pidatonya di hadapan para delegasi.

“Bagaimana negara-negara Barat, yang mengaku sangat beradab, membenarkan pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak di Gaza, pemboman tanpa pandang bulu terhadap rumah sakit dan sekolah, serta perampasan akses terhadap air dan makanan yang aman?” ungkapnya.

Moussa Faki Mahamat, ketua komisi Uni Afrika, menyerukan segera diakhirinya apa yang disebutnya “perang tidak adil terhadap rakyat Palestina.”

Hampir semua negara di Afrika tergabung dalam GNB, yang mencakup hampir separuh anggotanya, sementara anggota lainnya berkisar dari India dan Indonesia hingga Arab Saudi dan Iran, Chile, Peru dan Kolombia.

Israel mengatakan pihaknya bertindak untuk membela diri dan menolak tuduhan genosida, termasuk dalam kasus yang diajukan oleh Afrika Selatan di pengadilan tinggi PBB.

Berbicara pada pertemuan puncak tersebut, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan perang di Gaza telah menunjukkan ketidakmampuan PBB, khususnya Dewan Keamanan, di mana Amerika Serikat telah memveto beberapa resolusi yang kritis terhadap Israel.

“Kita harus membangun sistem pemerintahan global yang adil dan merata, dan memiliki kapasitas untuk menanggapi kebutuhan semua orang dalam situasi ancaman dan kerugian,” kata Ramaphosa.
(ahm)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More