Tank-tank Israel Serbu Lagi Wilayah Gaza Utara yang Ditinggalkan, Genosida Berlanjut
Rabu, 17 Januari 2024 - 09:41 WIB
Beberapa dari ratusan ribu warga yang melarikan diri dari wilayah utara pada awal perang mulai kembali ke daerah yang dibom Israel, tempat pasukan Israel telah mundur.
Namun warga yang berbicara kepada Reuters pada Selasa mengatakan kebangkitan kembali pertempuran di wilayah utara kini akan menghentikan rencana mereka untuk mencoba pulang.
“Kami hampir berencana untuk kembali ke rumah kami di Nazla, sebelah timur Jabalia, tapi syukurlah kami tidak melakukannya. Pagi ini orang-orang yang tinggal di sekitar tiba di sini dan memberi tahu kami bahwa tank-tank tersebut didorong kembali ke sana,” ujar Abu Khaled (43), ayah tiga anak yang sekarang tinggal bersama kerabatnya di Kota Gaza yang rusak parah.
“Suara bom dari tank, dari pesawat tidak berhenti sepanjang malam. Ini mengingatkan kami pada hari pertama penyerangan darat,” papar dia.
Pasukan Israel telah berjuang menuju pusat kota utama Khan Yunis di selatan Gaza, dan ke kota-kota di utara dan timur kota Deir Al-Balah.
Pengumuman Menteri Pertahanan Gallant pada Senin bahwa serangan darat besar-besaran di wilayah selatan akan segera berakhir menimbulkan pertanyaan apakah Israel masih akan mencoba maju ke wilayah selatan yang tersisa.
Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza kini berkumpul di beberapa wilayah selatan yang belum dimasuki pasukan Israel, termasuk Deir Al-Balah dan Rafah, yang terletak di tepi selatan Jalur Gaza.
Di Khan Yunis, Zaher Abu Zarifa menangis dan menggendong putranya yang berusia tujuh tahun, Saif, dalam kantong plastik hitam, yang merupakan salah satu dari setidaknya 11 jenazah yang dibawa ke kamar mayat rumah sakit.
“Anak laki-laki itu terbunuh oleh rudal Israel saat bermain sepeda di dekat gerbang sekolah,” ungkap ayahnya.
Namun warga yang berbicara kepada Reuters pada Selasa mengatakan kebangkitan kembali pertempuran di wilayah utara kini akan menghentikan rencana mereka untuk mencoba pulang.
“Kami hampir berencana untuk kembali ke rumah kami di Nazla, sebelah timur Jabalia, tapi syukurlah kami tidak melakukannya. Pagi ini orang-orang yang tinggal di sekitar tiba di sini dan memberi tahu kami bahwa tank-tank tersebut didorong kembali ke sana,” ujar Abu Khaled (43), ayah tiga anak yang sekarang tinggal bersama kerabatnya di Kota Gaza yang rusak parah.
“Suara bom dari tank, dari pesawat tidak berhenti sepanjang malam. Ini mengingatkan kami pada hari pertama penyerangan darat,” papar dia.
'Maafkan Aku, Anakku. Aku Tak Bisa Melindungimu’
Pasukan Israel telah berjuang menuju pusat kota utama Khan Yunis di selatan Gaza, dan ke kota-kota di utara dan timur kota Deir Al-Balah.
Pengumuman Menteri Pertahanan Gallant pada Senin bahwa serangan darat besar-besaran di wilayah selatan akan segera berakhir menimbulkan pertanyaan apakah Israel masih akan mencoba maju ke wilayah selatan yang tersisa.
Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza kini berkumpul di beberapa wilayah selatan yang belum dimasuki pasukan Israel, termasuk Deir Al-Balah dan Rafah, yang terletak di tepi selatan Jalur Gaza.
Di Khan Yunis, Zaher Abu Zarifa menangis dan menggendong putranya yang berusia tujuh tahun, Saif, dalam kantong plastik hitam, yang merupakan salah satu dari setidaknya 11 jenazah yang dibawa ke kamar mayat rumah sakit.
“Anak laki-laki itu terbunuh oleh rudal Israel saat bermain sepeda di dekat gerbang sekolah,” ungkap ayahnya.
tulis komentar anda