Tank-tank Israel Serbu Lagi Wilayah Gaza Utara yang Ditinggalkan, Genosida Berlanjut
Rabu, 17 Januari 2024 - 09:41 WIB
Serangan Israel meningkatkan jumlah korban jiwa dalam perang tersebut, yang kini memasuki bulan keempat, menjadi 24.285 orang, dan ribuan orang lainnya dikhawatirkan hilang di reruntuhan.
Israel melancarkan perang untuk memberantas Hamas setelah kelompok pejuang menyerbu pagar perbatasan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang.
Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang diklaim Israel dibunuh Perlawanan Palestina.
Perang telah memaksa hampir seluruh warga Gaza meninggalkan rumah mereka, bahkan beberapa kali.
Genosida oleh Israel juga menyebabkan krisis kemanusiaan, dengan makanan, bahan bakar, dan pasokan medis yang semakin menipis.
Di bawah tekanan dari Washington untuk mengurangi korban sipil, Israel mengatakan pihaknya mengubah taktik, beralih dari serangan darat skala penuh ke operasi yang menargetkan kelompok Hamas.
Pergeseran ini dimulai dengan kemunduran di wilayah utara, tempat pasukannya memulai serangan darat pada Oktober.
Pada Senin malam, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant juga mengatakan serangan darat baru-baru ini di wilayah selatan akan segera berakhir.
Namun upaya meredakan perang tampaknya masih sulit dilakukan, karena Israel mengatakan hal itu tidak akan berhenti sampai Hamas dihancurkan.
Di sisi lain, para pejuang tidak menunjukkan tanda-tanda kehilangan kemampuan untuk melawan.
Israel melancarkan perang untuk memberantas Hamas setelah kelompok pejuang menyerbu pagar perbatasan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang.
Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang diklaim Israel dibunuh Perlawanan Palestina.
Perang telah memaksa hampir seluruh warga Gaza meninggalkan rumah mereka, bahkan beberapa kali.
Genosida oleh Israel juga menyebabkan krisis kemanusiaan, dengan makanan, bahan bakar, dan pasokan medis yang semakin menipis.
Di bawah tekanan dari Washington untuk mengurangi korban sipil, Israel mengatakan pihaknya mengubah taktik, beralih dari serangan darat skala penuh ke operasi yang menargetkan kelompok Hamas.
Pergeseran ini dimulai dengan kemunduran di wilayah utara, tempat pasukannya memulai serangan darat pada Oktober.
Pada Senin malam, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant juga mengatakan serangan darat baru-baru ini di wilayah selatan akan segera berakhir.
Namun upaya meredakan perang tampaknya masih sulit dilakukan, karena Israel mengatakan hal itu tidak akan berhenti sampai Hamas dihancurkan.
Di sisi lain, para pejuang tidak menunjukkan tanda-tanda kehilangan kemampuan untuk melawan.
tulis komentar anda