Drone Pasukan Israel Bunuh Mantan Tentara yang Melintas ke Gaza
Selasa, 16 Januari 2024 - 21:15 WIB
TEL AVIV - Seorang mantan tentara Israel yang melintasi perbatasan ke Jalur Gaza pada akhir Oktober dibunuh drone militer, menurut laporan Haaretz.
Operator drone mengidentifikasi pria tersebut sebagai warga Palestina. Avihu Mori (29) adalah mantan tentara Israel yang belum terdaftar kembali untuk berperang di Gaza.
Dia meninggalkan rumahnya di permukiman Nir Akiva di Israel selatan pada tanggal 23 Oktober dan menghilang.
Mori diyakini telah melintasi pagar perbatasan dan berjalan sejauh 500 meter tanpa masalah hingga dia dibunuh drone pasukan Israel sendiri.
Menurut Haaretz, tentara telah mengkonfirmasi rincian penembakan tersebut, namun sejauh ini belum ada pejabatnya yang berkomunikasi dengan anggota keluarga Mori, yang masih menunggu jawaban.
Surat kabar tersebut mengutip saudara perempuannya, Dganit, yang mengatakan dia meninggalkan rumah sekitar pukul 08.30, lalu “seolah-olah bumi telah menelannya,” dia menghilang.
“Ibu saya mengira dia mungkin pergi ke rumah temannya untuk mendapatkan ketenangan pikiran dan bersantai dari kekerasan pemboman malam sebelumnya atau mungkin dia pergi ke suatu tempat untuk membantu tentara dan menyiapkan makanan,” ujar dia.
Namun, setelah empat hari berlalu tanpa bisa dihubungi, pihak keluarga melaporkannya ke polisi sebagai orang hilang.
Operator drone mengidentifikasi pria tersebut sebagai warga Palestina. Avihu Mori (29) adalah mantan tentara Israel yang belum terdaftar kembali untuk berperang di Gaza.
Dia meninggalkan rumahnya di permukiman Nir Akiva di Israel selatan pada tanggal 23 Oktober dan menghilang.
Mori diyakini telah melintasi pagar perbatasan dan berjalan sejauh 500 meter tanpa masalah hingga dia dibunuh drone pasukan Israel sendiri.
Menurut Haaretz, tentara telah mengkonfirmasi rincian penembakan tersebut, namun sejauh ini belum ada pejabatnya yang berkomunikasi dengan anggota keluarga Mori, yang masih menunggu jawaban.
Surat kabar tersebut mengutip saudara perempuannya, Dganit, yang mengatakan dia meninggalkan rumah sekitar pukul 08.30, lalu “seolah-olah bumi telah menelannya,” dia menghilang.
“Ibu saya mengira dia mungkin pergi ke rumah temannya untuk mendapatkan ketenangan pikiran dan bersantai dari kekerasan pemboman malam sebelumnya atau mungkin dia pergi ke suatu tempat untuk membantu tentara dan menyiapkan makanan,” ujar dia.
Namun, setelah empat hari berlalu tanpa bisa dihubungi, pihak keluarga melaporkannya ke polisi sebagai orang hilang.
Lihat Juga :
tulis komentar anda